Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Segala Kebiasaan Baik Berawal dan Dilatih dari Rumah

25 Juni 2021   17:30 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:31 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersih-bersih rumah, sumber: witorange.cn

Senja sudah datang. Matahari perlahan seperti meredupkan sinarnya. Awan-awan hitam pekat berdatangan, berkumpul, pertanda sebentar lagi hujan.

Para pekerja bersiap-siap pulang. Seorang pekerja mendatangi meja kerja temannya. Ia menggelengkan kepala. Ia heran dengan betapa berantakan kondisi meja itu. 

"Pasti di rumahnya, ini anak malas bersih-bersih," katanya pada saya tentang rekannya itu. Saya tersenyum di sebelah meja.

Tulisan ini terinspirasi dari perbincangan antara saya dengan seorang rekan kerja. Beliau bercakap dan menyimpulkan bahwa kebiasaan baik terbentuk hanya dari rumah.

Apa yang terlihat di ruang kerja adalah penjelmaan dari kebiasaan yang dilakukan di rumah. Tanpa perlu menemuinya jauh-jauh ke rumah, kita sudah tahu perilakunya.

Kebiasaan itu terbawa ke mana saja, termasuk di kantor. Seperti ilustrasi, orang yang meja kerjanya bersih, berarti ia cinta kebersihan dan tentu sering bersih-bersih di rumah.

Orang yang kerap datang terlambat untuk presensi, kemungkinan besar ia tidak disiplin dan melanggar waktu di rumah. Orang yang berani melawan orangtua, boleh jadi pula berani melawan atasan. 

Orang yang melahirkannya saja dilawan, apalagi orang lain yang tidak terlalu dekat dengannya.

Apa iya, dapat dipastikan bahwa kebiasaan di rumah selalu terbawa ke mana-mana? Apakah mungkin seseorang bisa berbeda antara di rumah dan di tempat lain?  

Rumah adalah tempat pertama fase kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun