Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Keplek Doro", Permainan Alternatif Anak yang Bermanfaat

19 Juni 2021   17:27 Diperbarui: 19 Juni 2021   18:52 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung dara jantan dan betina, sumber: dokpri

Seorang lelaki berjalan pelan menuju ke pasar. Ia menengok kanan dan kiri sudut-sudut perumahan. Sepi. Langit terlihat mendung. Banyak orang berdiam diri dalam rumah.

Tidak berapa jauh, ia berhenti. Ia menyimak beberapa anak sedang asyik bermain. Selintas, ia teringat desanya. Ingin sekali ia ikut bermain dengan mereka.

Di tengah perjalanan saya membeli rujak, ada tiga sampai empat anak bergembira di salah satu jalan perumahan. Mereka bersorak kegirangan. Sesekali tertawa lepas.

Di tangan dua orang dari mereka, masing-masing terdapat seekor burung merpati dengan warna bulu yang menarik. Karena kenal permainan itu, saya berhenti sejenak.

"Ini jantan atau betina, dek?" tanya saya pada salah satu anak. "Ini jantan, Mas. Kalau yang dipegang dia, betina," jawabnya lugas sembari menunjuk temannya yang sudah berdiri terpisah beberapa meter darinya.

Keplek Doro

Di kampung saya, permainan melibatkan dua ekor burung merpati dinamakan "keplek doro". Berasal dari bahasa Jawa, "keplek" berarti menepuk dan "doro" bermakna burung dara atau merpati.

Ada yang menepuk kedua tangan seperti memanggil. Ia memegang seekor burung betina dan mengayun-ayunkan ke atas dan bawah, untuk memancing sang jantan.

Burung dara jantan, sumber: dokpri
Burung dara jantan, sumber: dokpri
Iya, cara bermain "keplek doro" sangat sederhana. Minimal terdiri dari dua orang, masing-masing memegang seekor burung yang berbeda jenis. Satu jantan, lainnya betina.

Mereka memisahkan diri beberapa ratus meter. Setelah keduanya siap dan saling memandang dari kejauhan, si pemegang burung betina akan memberikan kode dan bersiap untuk mengayunkan sang burung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun