Enggan berpikir ekstra
Ada ketidakmauan atau ketidakrepotan mencari padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Melengkapi data dan fakta, menyusun analisis, membuat kesimpulan dan saran saja sudah capai, buat apa mencari padanan kata?
Toh juga orang sudah paham apa yang diartikan dalam bahasa asing itu. Meskipun di lapangan, tidak semua orang Indonesia tahu bahasa asing.
Belum menemukan padanan kata
Sudah berpikir ekstra tetapi sulit menemukan hasil dan akhirnya bingung. Kita sadari ada beberapa memang kata-kata dalam bahasa asing yang belum dialihbahasakan ke Indonesia.
Daripada gegara kebuntuan mencari, tulisan menjadi tidak dibagikan, dan sayang pemikiran tidak menjadi bermanfaat karena terpendam dalam konsep saja, akhirnya memilih tetap membagikan tulisan.
Lebih populer dalam bahasa asing
Alasan terakhir adalah setelah mencari di media pencarian terkait kata-kata mana yang lebih populer digunakan orang-orang (untuk beberapa kata, harus diakui bahasa asing lebih populer), maka dipilihlah bahasa asing guna meningkatkan jumlah keterbacaan.
Bahasa Indonesia disimpan saja dalam kamus.Â
Kejadian saya
Saya sebisa mungkin menggunakan bahasa Indonesia yang ada. Yang baku dan menghindari yang tidak. Semisal, personal branding saya ganti dengan penjenamaan diri. Body shaming saya ubah dengan celaan fisik. Meskipun saya tahu, kata itu tidak populer dan sebagian orang bingung dengannya. Sila baca:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!