Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gorengan dan 6 Pesonanya yang Selalu Memikat Anda

14 Juni 2021   15:25 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:44 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gorengan, sumber: Getty Images/Istockphoto

Lebih lezat jika pedas

Gorengan menjadi lebih lezat dilahap jika disertai dengan cabai rawit hijau yang pedas. Ketika biji cabai terlumat bersama tepung gorengan dengan minyaknya yang meluber di lidah, itu sering membuat ketagihan.

Teman nikmat bersama minuman

Sebagian kita pun suka makan gorengan bersama secangkir teh panas atau teman dari kopi hitam. Kudapan sore hari yang nikmat. Kombinasi makanan yang melengkapi rileksnya suasana.

Bandelnya kita

Kendati kita sudah begitu paham, gorengan sering digoreng dengan minyak jenuh -- minyak berulang-ulang kali dipakai -- sehingga berpotensi menimbulkan kolesterol jahat dan memicu terjadinya penyakit, kita tetap bandel menikmatinya. Hayo ngaku! Hahaha...

Biasanya, sebagian akan mengurangi porsinya dan menikmati secukupnya. Ada teman saya yang sebelum makan gorengan, sengaja memipihkannya di atas tisu agar minyak berkurang.

Ada pula yang tidak membeli gorengan di tukang gorengan, tetapi membuat sendiri di rumah. Minyaknya berkualitas baik dan sekali pakai. Lebih bisa dikontrol bahan bakunya. Semisal, mengurangi penggunaan micin.

Akhir kata...

Apapun itu, kita tidak bisa menampik, gorengan selalu tampil terlalu memesona. Semua tertarik, tidak muda tidak tua. Tidak yang masih sehat, tidak pula yang sudah penyakitan.

Nafsu kerap sulit dikekang saat mata telah memandang gorengan. Bakwan dan kawan-kawannya seakan punya tangan, melambai-lambai lidah untuk melumat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun