Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Tepat Waktu, Penting Tidak?

4 Juni 2021   21:54 Diperbarui: 4 Juni 2021   21:58 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tepat waktu, sumber: Tribunnews.com/Ist

Siapa yang bisa menebak cuaca? Panas terus belum tentu seketika tidak hujan. Kerap terjadi, gerimis saat panas terik. Jika hujan deras, bagi pengendara motor, pasti meneduh sebentar. Apabila banjir, putar balik. Ini menguras waktu. 

Ada urusan mendadak atau belum selesai

Di luar kuasa kita, terkadang ada keperluan mendesak atau belum selesai dikerjakan sehingga tidak bisa ditunda. Kita memilih untuk menuntaskannya sebelum pergi ke tempat pertemuan.

Ketiga penyebab di atas bukannya tidak bisa diatasi. Kita bisa berangkat lebih dahulu setelah memperkirakan potensi kemacetan dan cuaca yang tidak bersahabat. Untuk alasan ketiga, sebaiknya meminta izin kepada yang telah menunggu di tempat.

Jika tidak karena ketiganya, berarti kebiasaan kita yang sebaiknya diubah.

Kehebatan menunggu

Pada sisi lain, orang yang menunggu wajib diapresiasi. Biasanya mereka akan memberi lebih banyak waktu dengan datang lebih awal, agar tidak ditunggu orang.

Mereka mengorbankan waktunya yang potensial lebih bermanfaat jika dipakai mengerjakan kegiatan produktif lain. Ya, menunggu bukan hal produktif. Sering membosankan.

Mereka ikhlas menunggu, karena yang ditunggu adalah "sesuatu". Semisal kekasih. Seseorang yang bisa membantu. Orang tua atau orang lainnya yang lebih senior.

Manfaat tepat waktu

Tepat waktu pun berimbas baik. Saya melihat ada empat manfaatnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun