Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

STNK di Gantungan Kunci dan BPKB di Bagasi Motor, Lebih Baik Jangan!

25 Mei 2021   22:06 Diperbarui: 26 Mei 2021   13:50 1891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kunci dan gantungannya. Sumber: Pixabay.com

Malam itu telepon berdering. Seorang lelaki mengangkatnya. "Mas, kemarin pakai motor saya ya?" kata seseorang di ujung telepon. "Iya, Bro, kenapa?" jawab lelaki itu.

"Mas masih ingat dompet gantungan kunci jatuh di mana? STNK-nya hilang!" lanjut seseorang itu lagi. Lelaki itu menghela napas panjang. Ia mencoba mengingat-ingat, ke mana saja ia memakai motor kemarin.

Malam ini kami (saya dan teman saya) mengalami kemalangan. Lebih tepatnya kehilangan. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) motor teman jatuh entah di mana. STNK itu tersimpan dalam sebuah dompet kecil berwarna hitam yang tergantung di kunci motor.

Ilustrasi dompet STNK, sumber: dokpri
Ilustrasi dompet STNK, sumber: dokpri
Betapa terkejut saya. Pikiran saya melayang-layang. Bagaimana nanti motor itu digunakan jika tidak ada STNK? Bagaimana kami harus mengurus kehilangan? Saya berkali-kali menyalahkan diri, berhubung kemarin sempat meminjam motornya.

Meskipun hilangnya belum tentu ketika saya memakai motor itu, tetapi tetap saja, ada penyesalan. Mengapa saya begitu bodoh tidak memperhatikan dompet STNK itu yang jelas-jelas tebal tergantung di kunci?

Saya cari-cari di sepanjang jalan selama bermotor kemarin. Apakah mungkin jatuh dan masih ada? Saya pun tanya ke tempat makan langganan -- warung soto dan tukang nasi goreng --, apakah dompet itu tertinggal di sana. Keduanya nihil. Saya tertunduk lesu.

STNK, salah satu surat penting berkendara

Selain Surat Izin Mengemudi (SIM) dan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), STNK wajib dimiliki seluruh pengendara. Saat pemeriksaan oleh pihak berwenang, dokumen ini kerap ditanyakan.

Berbentuk kertas tipis berwarna krem dinding, STNK berisi informasi penting tentang kendaraan, seperti identitas kepemilikan nomor polisi, tahun perakitan kendaraan, isi silinder, warna, nomor rangka, nomor mesin, nomor BPKB, dan lainnya. 

Biasanya, kerap oleh sebagian kita, dijadikan satu secara bolak-balik dengan surat ketetapan pajak, tanda telah membayar pajak kendaraan. Lalu dibungkus dengan plastik mika agar tidak rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun