Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kebiasaan Menaikkan Celana Melorot, Anda Sering Ya, Ngaku!

24 Mei 2021   01:12 Diperbarui: 24 Mei 2021   01:55 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menaikkan celana melorot, sumber: shutterstock

Seorang lelaki berdiri di depan cermin. Ia melihat baik rambutnya, telah tersisir rapi atau belum. Ia mengeluarkan minyak rambut dari saku celana, lantas mengusapnya, dan mengoleskannya ke rambut.

Setelah itu, ia mengambil dompet dan melihat isinya. Semua sudah beres. Aman. Ia menaikkan celananya yang agak turun. Ia mengencangkan ikat pinggangnya.

Oi para lelaki! Jika Anda berhasil menemukan dan membaca tulisan ini, selamat! Izinkan saya mengulas kebiasaan sebagian Anda dan saya tentunya, dengan hipotesis sederhana.

Apakah Anda sering menaikkan celana melorot Anda? Tanpa terasa, lingkar celana sudah turun beberapa sentimeter. Lantas, kita berhenti sejenak. Kedua tangan secara spontan membetulkannya.

Kemeja atau baju yang ujungnya tersibak keluar lekas-lekas dirapikan ke dalam celana. Berulang kali ritsleting diperiksa, apakah sudah tertutup rapat atau masih setengah terbuka.

Kebiasaan ini sering saya lihat dari sekian banyak bapak di luar sana. Almarhum bapak saya pun begitu. Saya? Ya, tanpa sadar juga begitu. Apakah jangan-jangan kita semua, para lelaki? Hayo, ngaku! Wakakakak...

Wajarnya...

Kebiasaan ini seharusnya lazim ditemukan di kamar kecil pria. Ketika tiap-tiap pria selesai buang air kecil di urinoir atau "bersemadi" di toilet, seketika celana yang memang sengaja dimelorotkan akan dinaikkan untuk dirapikan.

Atau, waktu olahraga yang membutuhkan banyak gerak -- seperti lompat-lompat dan lari -- perlahan celana akan turun. Jika sadar, langsung dibetulkan. Serasa ada yang tidak nyaman. 

Penyebab celana selalu melorot

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun