Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Saat Menyantap Menu Prasmanan, Anda Termasuk Tipe Mana?

20 Mei 2021   00:56 Diperbarui: 20 Mei 2021   01:21 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piring dengan segunung menu, sumber: memomedsos/Instagram

Sepasang mempelai berdiri dengan gagah dan mewah di atas panggung. Kedua orangtuanya tidak kalah megah. Mereka sibuk melayani tamu undangan yang hadir berjibun jumlahnya. Sesekali berhenti untuk berfoto bersama.

"Bapak dan Ibu, Hadirin yang terhormat. Melengkapi kebahagiaan kita, silakan menikmati hidangan yang tersedia!" seru seorang pembawa acara. Tutup dan tudung saji dibuka. Sebagian tamu berkerumun di meja prasmanan.

Kapan terakhir Anda mendatangi pesta pernikahan? Pesta yang didatangi banyak orang tanpa takut tertular Covid-19. Pasti sudah lama ya? Sama. Saya juga begitu.

Keadaan terkini memaksa sebagian pernikahan dilangsungkan virtual. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tanpa ada kumpulan orang. Semua menyaksikan lewat gawai.

Pasti kita merasa ada yang hilang. Tidak ada lelaki ganteng dan wanita tampan. Tidak ada busana-busana keren dan memikat mata. Tidak ada tegur sapa antarorang. Tidak ada dekorasi menarik yang langsung dirasakan. Tidak ada pula sajian musik dan senandung lagu yang merdu, romantis, dan mengasyikkan.

Jika ada pun, terasa kurang, karena tertampil di dunia maya. Apalagi makan makanan pesta. Sebagian orang sangat suka saat itu. Rela mengantre demi santapan lezat. Ya, saya rasa semua mempelai ingin menjamu tamunya dengan makanan senikmat mungkin.

Biasanya, selain menu prasmanan yang standarnya terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, dan kerupuk, ada pula tenda-tenda kecil di sekitarnya, yang juga menyajikan menu tidak kalah nikmat.

Sate kambing, kambing guling, es krim, soto, siomai, bakso, mi ayam, dan lain sebagainya, lengkap dengan cita rasa restoran. Saya dan mungkin Anda, dalam menikmatinya, tergolong ke tiga tipe berikut.

Ambil sekaligus banyak

Ilustrasi piring dengan segunung menu, sumber: memomedsos/Instagram
Ilustrasi piring dengan segunung menu, sumber: memomedsos/Instagram
Tipe ini suka membawa piringnya dalam keadaan penuh, seusai mengantre di meja prasmanan. Segala menu disikat. Tampilan porsinya seperti orang habis bekerja keras. Bertumpuk-tumpuk layaknya gunung. Banyak energi yang perlu diganti. Ditengarai sebabnya:
  1. Makanannya begitu enak. Rasanya cocok di lidah. Apalagi, salah satu menu adalah makanan favorit. Tentu, biasanya orang sering mengambil porsi banyak untuk menu yang disukainya.
  2. Takut kehabisan menu. Hal ini disebabkan tamunya terlalu banyak. Terus berdatangan silih berganti. Masing-masing membawa keluarga besar. Sementara persediaan makanan terbatas. Maka dari itu, ambillah sekalian banyak, agar tidak kehabisan oleh orang-orang.
  3. Jarang makan enak. Hanya pada momen-momen tertentu, lidah benar-benar bisa berpesta. Keterbatasan menu di rumah terobati dengan lezatnya makanan di pesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun