Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saya, Belanja Daring, dan Jasa Pengantaran

19 Mei 2021   11:33 Diperbarui: 19 Mei 2021   12:40 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja daring, sumber: istockphoto

Meskipun begitu, secara pribadi, saya tidak terlalu suka belanja daring. Walaupun sahabat berulang-ulang melakukannya, saya lebih memilih -- jika butuh sangat mendesak dan ingin sesekali minta dipuaskan -- langsung pergi ke toko barang. Tentu, konteks sekarang, wajib ketat protokol kesehatan. Ini bukan tanpa alasan.

Tahu kondisi barang

Memang, tampilan barang di toko daring memperlihatkan sebagian besar wujud barang. Tetapi, itu tidak menjadi jaminan akan sama dengan yang kita terima. Ada pembeli kecewa karena itu.

Dengan pergi mengamati langsung, saya menghindari terjadi penipuan. Sekaligus, dapat membandingkan dengan barang sejenis berbeda merek pada toko tersebut.

Ada pergerakan jasmani

Sisi gelap kepraktisan teknologi adalah kemalasan bergerak. Dari tempat tidur, semua bisa dilakukan. Mungkin ada yang menyangkal, "Kalau mau gerak ya gerak saja, jangan salahkan teknologi!" Itu benar. Tetapi, kenyataannya, saya lebih sering kalah dengan niat baik itu.

Berkunjung ke toko adalah cara saya menjaga kesehatan badan. Ada pergerakan jasmani ke sana. Mulai dari naik transportasi, memilih dan memilah barang, sampai membawa kembali ke rumah. Semuanya minimal kaki berjalan. Lebih bugar.

Saya pun tidak menggunakan mobile banking. Setiap butuh uang, saya sengaja menggerakkan diri ke ATM terdekat. Saya tidak ingin terlena begitu saja dengan semua kepraktisan teknologi.

Suasana baru

Pergi ke toko juga menimbulkan suasana baru yang menyegarkan di tengah kepenatan di rumah saja. Melihat pernak-pernik penjualan, keunikan tampilan tiap toko, dan para pramuniaga -- kerap kali menarik dan cantik. Merupakan hiburan yang efektif. Pikiran terasa lapang.

Alasan berkumpul dengan teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun