Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gelagat-gelagat di Bawah Sang Surya

16 Mei 2021   23:57 Diperbarui: 17 Mei 2021   00:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi matahari, sumber: portalteater.com

Rangkaian tawa dalam kelahiran
Berjibun tangis merubung kematian

Segenggam haru menemani perpisahan
Seserpih memori ditelan kehilangan
Berjuta rindu terobati perjumpaan
Persaudaraan erat diikat keramaian

Mata takjub pada lembah kekaguman
Dahi mengerut terlanda keheranan
Apa adanya terbungkus keaslian
Tipu muslihat bermahkota kepalsuan

Sukacita tertumpah dari kekayaan
Dukacita tertimbun tertutup kemiskinan
Syukur menyeruak menyelubung kecukupan
Jemawa menganga mengatasi kelimpahan

Banyak usaha mencapai keinginan
Sedikit gembira bila tinggal harapan
Kesuksesan berteman dengan kerajinan
Kesialan kerap mencumbui kemalasan

Kesucian tercipta berselimut kebersihan
Kenajisan menyingkapkan berbagai kotoran
Berjuta kebaikan sukar teringat
Satu kejahatan gampang menyengat

Berapa hal telah engkau alami dan saksikan?
Gelagat-gelagat manusia,
di bawah sang surya.

...

Jakarta

16 Mei 2021

Sang Babu Rakyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun