Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Membaca Sudah Bukan Soal Butuh atau Ingin

14 Mei 2021   00:53 Diperbarui: 14 Mei 2021   01:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca, sumber:everythingcanwork.info

Berkunjung ke lapak sahabat dan memberikan apresiasi. Membaca segala jenis tulisan, entah aktual, perenungan, analisis, sindiran berupa humor, dan ragam lainnya.

Portal berita daring yang tepercaya

Selain itu, saya juga membuka portal berita untuk memperluas keterbaruan informasi saya. Peristiwa apa yang sedang terjadi seputar Lebaran, perkembangan vaksin, kondisi perekonomian, artis yang sedang viral, dan sebagainya.

Meskipun sesekali bahan bacaan tidak penting, saya menganggap itu masih layak baca, untuk menambah variasi bacaan. Tidak mungkin pula kita terus-terusan membaca bacaan berat, bukan?

Buku kumpulan cerpen

Terakhir, tidak ketinggalan, ini kerap saya baca. Sebagai awal mula cinta saya dengan dunia literasi, saya tidak akan meninggalkan buku-buku ini. Dari sini pula, saya telah menerbitkan lima buku kumpulan cerpen dan satu buku praktik menulis cerpen.

Kelima buku kumcer saya. Buku praktik menulis cerpen sedang dalam antrean. Sumber: dokpri
Kelima buku kumcer saya. Buku praktik menulis cerpen sedang dalam antrean. Sumber: dokpri
Jika ada yang bertanya, mengapa saya tidak menulis cerpen lagi, semata-mata tidak karena saya mulai jenuh membacanya. Tetapi, saya sedang tertarik mengembangkan analisis untuk membentuk opini dan menyajikan solusi atas masalah yang dibahas. Suatu saat, saya pasti akan menulis cerpen lagi.

Lantas, apa manfaatnya jika membaca telah menjadi rutinitas?

Kita tidak pernah ketinggalan berita

Setiap percakapan dengan teman, kita tidak termasuk orang yang kuper (kurang pergaulan) dan kudet (kurang update). Saya justru lebih banyak mendominasi dan melemparkan beragam bahan pembicaraan, dari berita-berita yang saya baca itu.

Sebagian teman malah merasa baru tahu dari saya. Seperti pembawa informasi. Kita ternilai berwawasan luas, bukan? Jika orang lain membuka pembahasan tentang peristiwa aktual, saya dapat langsung menanggapinya begitu cepat. Obrolan mengalir lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun