Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mendengar yang Tidak Sembarang Mendengar

11 Mei 2021   12:13 Diperbarui: 11 Mei 2021   12:45 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendengar, sumber: alodokter.com

Dalam sebuah kamar, ada dua orang gadis sedang duduk dekat-dekatan. Satu gadis berbicara dengan mata begitu basah. Ia meletakkan kepalanya pada bahu gadis yang lain.

Gadis lain itu mendengarnya dengan tenang. Ia tidak melewatkan perhatiannya, atas setiap kesusahan yang diutarakan bersama tangisan itu. Ia tahu, temannya baru saja putus cinta. Ia pun tahu, bagaimana cara terbaik mendengarkannya.

Dalam hidup, komunikasi dua arah antarorang pasti terjadi. Satu berbicara, yang lain mendengarkan. Sebaliknya pula, saling bergantian. Jika seluruhnya berbicara, terjadi kebisingan. Jika semuanya mendengar, hanya sebuah keheningan.

Berbicara dan mendengar, terjadi di seluruh kalangan. Bisa antarteman, orangtua dengan anak, guru bersama murid, sesama rekan kerja, dan lain-lain antarpribadi.

Berdasarkan pengalaman, orang-orang lebih suka berbicara daripada mendengar. Dengan berbicara, mereka telah mencurahkan segala pemikiran dan isi hati selepas-lepasnya.

Sekarang bahkan, keahlian berbicara yang memukau dapat dipelajari dan menjadi salah satu modal penting saat bekerja. Pada sisi lain, mendengar pun sesungguhnya tidak kalah penting.

Meskipun tidak terlihat dominan karena tertangkap hanya diam, mendengar perlu dipelajari cara-caranya, dan juga kesopanannya. Ini agar seusai mendengar, kita berakhir dengan pengertian penuh atas cerita dan dicap orang yang beradab.

Fokus perhatian

Ketika mendengar, perhatian kita sepenuhnya ditatapkan pada pembicara. Pembicara pasti suka jika setiap dia ngomong kita perhatikan. Begitu juga sebaliknya. Mata fokus memandang, telinga tajam mendengar.

Tanpa bermain gawai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun