Tinggallah enak yang menjadi salah satu kelebihan makanan pesta. Tuan rumah pasti menyajikan yang terbaik. Sebisa mungkin menggoyang lidah para tamu. Yang ketagihan, ingin tambah. Kalau bisa dibawa pulang. Begitulah mungkin, cerita mengapa plastik itu ada dalam tas mereka.
Peduli keluarga di rumah
Hati ibu gampang tersentuh. Mereka rela tidak makan, asal anak-anaknya makan. Ibu-ibu itu juga ingat, berapa anggota keluarganya yang tertinggal di rumah, belum makan. Meskipun, ada yang dengan sengaja membawa seluruh anggota keluarga ke pesta.
Dengan membungkus makanan, itulah bentuk kepedulian mereka. Pulang membawa oleh-oleh nikmat, tentu mendatangkan sukacita bagi yang sudah menunggu-nunggu lama.
Bisa lebih hemat
Ini tidak terbantahkan. Dengan membawa lauk ke rumah, keluarga bersangkutan tidak perlu mengeluarkan uang. Semakin banyak makanan terbawa, semakin lama mereka bisa menghemat uang.
Jika tidak habis malam itu, dapat buat besok. Tinggal dihangatkan. Jika masih ada dan bosan, boleh disajikan dalam bentuk lain, semisal rendang, bisa digoreng. Tetap enak. Pundi-pundi uang aman untuk satu dua hari.
Sayang makanan terbuang
Ibu-ibu itu tahu betapa lelah memasak makanan di rumah. Ibu-ibu itu tentu sedih bila makanan yang sudah disajikan, tidak dihabiskan anggota keluarga. Disentuh sedikit dan tersisa banyak. Air mata mereka mungkin menetes.
Begitulah kiranya, mereka memandang sisa-sisa makanan itu. Alangkah sayang jika terbuang. Sudah capek-capek dimasak, tidak habis disantap para tamu. Mereka menghargai para pahlawan dapur yang telah menyiapkannya, seperti kebiasaan mereka sehari-hari.
Mempererat persaudaraan
Bagi keluarga Batak yang menjadi tuan rumah acara, sebagian menyediakan sajian makanan lebih dari prediksi jumlah undangan. Mereka menjaga betul nama baik keluarga.Â
Jangan sampai, sepulang pesta, beberapa orang dengan begitu tenang mempermasalahkan kekurangan makanan yang terjadi. Cerita itu pasti cepat menyebar luas, seperti omongan tetangga. Dalam hitungan detik, keluarga demi keluarga tahu, dan terekam jelas di memori mereka, bahwa si tuan rumah pelit sekali kasih makanan.
Oleh sebab itu, demi kehormatan, tuan rumah menghidangkan porsi lebih. Sekaligus mungkin memperhitungkan kebiasaan sebagian ibu yang suka membungkus-bungkus. Adalah sebuah kebanggaan bila bisa memberi makan orang. Derajat keluarga jadi naik. Banyak ibu juga semakin suka. Mengurangi penilaian negatif.
Bagaimana dengan keluarga saya?