"Tetapi, sepanjang pembicaraan kita, Pak, saya merasa ada semangat dan energi baru dari setiap ucapan Bapak. Saya selalu tertarik dan terpukau dengan begitu mudah Bapak menyemangati orang. Mungkin ini jalan terbaik saat ini. Bisakah Bapak tunggu di sini?" lanjutnya.
Saya tidak mengerti. Apa maksud ucapannya itu? Lelaki tua itu pergi ke dapur. Tidak berapa lama, ia kembali.
"Bolehkah kami minta tolong, Pak?"
"Maksud Bapak?" tanya saya.
"Demi kelanjutan pemberantasan para penjahat itu, demi semangat kami kembali lagi membara menegakkan pemusnahan kejahatan, bolehkah kami memotong lidah Bapak untuk dibagikan dan dinikmati oleh semua pegawai restoran yang sudah lesu ini?"
Bapak itu mengeluarkan sebilah belati yang disembunyikan di balik pinggangnya. Saya lari tunggang-langgang.
...
Jakarta
11 April 2021
Sang Babu Rakyat