Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ragam Penutup Cerpen yang Menarik

10 Maret 2021   01:38 Diperbarui: 10 Maret 2021   01:48 11490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"...hanya berisi kalimat sepotong. Ibuku seorang pelacur."

"...tapi, kini mereka mengerti, itulah sejarah, yang tidak tertulis dalam buku-buku pelajaran sejarah."

Kalimat pertama dan kedua di atas adalah akhir cerpen Seno Gumira Ajidarma berjudul "Pelajaran Mengarang" dan "Pelajaran Sejarah". 

Pada cerpen "Pelajaran Mengarang", seorang anak gadis bernama Sandra harus menuliskan karangan tentang keluarganya. Sepanjang cerpen, diceritakan bagaimana kehidupan ibunya dengan banyak lelaki. Dari hasil pengamatan serta yang dialaminya, Sandra menuliskan kesimpulan, pada karangannya, bahwa ibunya seorang pelacur. Betapa menyedihkan.

Sementara pada cerpen "Pelajaran Sejarah", dikisahkan cerita masa lalu tentang amarah yang berkecamuk, penderitaan yang menyayat hati, rasa kehilangan yang tidak terhenti, dan sebagainya, sebagai dampak dari peristiwa sejarah yang kelam. 

Cerita itu disimpulkan, tidak dicatat dalam buku-buku pelajarah sejarah. Cerita sejarah yang sesungguhnya terjadi lebih kompleks daripada yang tercatat pada buku.

Demikianlah saudaraku sekalian, ragam penutup cerpen yang sekiranya bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi siapa saja yang hendak menulis cerpen. Tentu, masih ada ragam lain yang tidak kalah menarik.

Pemikiran pasti berkembang. Variasi pun lebih banyak, tergantung seberapa banyak pula kita membaca. Minimal, dengan pengetahuan saya yang terbatas, semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.

...

Jakarta
10 Maret 2021
Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun