Berganti tahun pasti ada saja warga pergi ke kota dan tidak kembali untuk mencoba peruntungan memperbaiki nasib. Ada pula warga kota datang ke kampung ini untuk menikmati indahnya pantai Kumpang. Beberapa sering menetap tinggal dengan menikahi gadis-gadis kampung, serta menambah padat kampung melalui anak-anak mereka yang jarang sedikit itu.
Saya sebetulnya tidak mau berpikir jelek, tetapi keadaannya terlalu ganjil. Bagaimana ceritanya baru kemarin diangkat pegawai tetap, Sulepret sudah punya motor. Padahal sebelumnya sepeda butut. Pasti gara-gara warga.
"Nama?"
"Yu Maido, Pak."
"Umur?"
"45 tahun, Pak."
"Anak?"
Wanita paruh baya itu mengambil napas. Lalu, mengembuskan kencang-kencang sambil berteriak.
"Saya tidak punya anak, Pak!"
Seusai berucap, wanita itu menangis.
"Apa tidak salah, Bu. Di data sebelumnya, status ibu janda beranak dua. Anak ibu pergi ke kota tidak?"