Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cerpenis Itu Berkurang Usia

28 November 2020   21:15 Diperbarui: 28 November 2020   21:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Selamat ulang tahun ya, semoga segala yang dicita-citakan berhasil"

Tulisan pesan bernada sama seperti itu berulang-ulang memenuhi percakapan WA-nya. Di beberapa grup yang diikuti, terlihat runtutan ucapan dan doa berbau kebaikan.

Semua sepakat, berharap cerpenis yang berkurang usia satu tahun itu tepat di hari ini, semakin sukses dalam segala hal. Tak pelak, membalas satu per satu pesan mereka, membuat cerpenis itu agak sibuk di hari libur ini.

Dia sedikit kehilangan waktu membaca, belajar cerpen dari cerpenis senior, sekadar menanggapi perayaan virtual itu. Sebetulnya bukan sekadar, tetapi sengaja lebih tepatnya. Dari lubuk hati paling dalam, dia sungguh bersuka cita membaca semua itu.

Bagi cerpenis itu sendiri, ulang tahun bukan sesuatu hal yang perlu dirayakan, melainkan direnungkan. Apa yang telah diperbuat sejauh ini, kesalahan apa yang tidak perlu diulang kembali, serta target yang harus dicapai bahkan dievaluasi nanti.

Dia sadar, ulang tahun pertanda kontrak hidupnya semakin berkurang. Semua manusia ada jatah umur di dunia. Tak ada yang abadi. Manusia seribu tahun hanya karangan Chairil Anwar.

Dia percaya, tulisan doa Nabi Musa yang berkali-kali dibaca setiap ulang tahunnya. 

"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."

Di hari yang berbahagia ini, dia tetap berharap, sisa umurnya menjadi manfaat. Dimampukan Yang Kuasa untuk berbagi kebaikan melalui ucapan dan perbuatan, terutama diberi kesehatan sehingga dapat terus berkarya. Dalam dunia literasi.

Selamat ulang tahun, cerpenis.

Seseorang yang mengidolakan Seno Gumira Ajidarma.

...

Jakarta,

28 November 2020

Sang Babu Rakyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun