Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ujian Tangis yang Membahagiakan

1 November 2020   14:38 Diperbarui: 1 November 2020   14:47 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa malam terakhir sangat tidak menenangkan bagi keluarga David. Bila orang-orang tertidur pulas dalam mimpi, mereka lain cerita. Sangat sulit mencari waktu dan alasan tidur.

"Oooeeekkk...oooeeekkk...ooeeekkkk"

Terdengar tangis di sudut kamar. David sigap terbangun dari tidur ayamnya. Sementara Rose, masih memejamkan mata karena kelelahan.

"Ada apa, Nak?" Kata David. Mereka baru dikaruniai seorang bayi laki-laki tampan. Mirip ayahnya, begitu penilaian Rose. Tak berapa lama, Rose menyusul terbangun. Saat itu pukul dua pagi.

"Sini Yang, biar kugendong Mike" Rose menawarkan bantuan. Sayangnya, David menolak. "Sudah, biar aku saja, kamu belajar sana" David mengambil botol ASI di lemari es dan segera menghangatkan. Tangan kanannya yang kekar terlihat kuat menopang Mike.

Malam itu adalah malam terakhir bagi Rose di masa studinya. Keesokan hari, tepat pukul delapan pagi, dia harus mengikuti sidang skripsi. Segeralah dinyalakan laptop dan dibuka diktat yang tebal-tebal itu.

"Twinkle-twinkle little star, how I wonder what you are. Up above the world so high, like a diamond in the sky. Twinkle-twinkle little star, how I wonder what you are"

Lagu mengalun lembut di sudut kamar. Mike tenang menikmati ASI dan sesekali tersenyum melihat ulah ayahnya. Dengan mata sayu, David berhasil menjadi badut malam itu.

***

...Berikutnya, Ananda Rose Fitriani Sukma, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, lulus dengan IPK 4,00...

Rose mendengar namanya dipanggil. Mengenakan jubah hitam dan topi toga, bergegas dia lari ke atas mimbar. Sang Rektor telah menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun