Untuk penglaris, saya kasih murah deh... Harga sore ini mas, jadi saya kasih sekian aja...
Percaya tidak, terkadang kita termakan dengan dua kalimat dahsyat itu. Kalimat yang dilontarkan penjual, untuk menarik kita cepat-cepat membeli dagangannya. Serasa baik terdengar, tetapi belum tentu harga yang ditawarkan baik.
Pengalaman pribadi ketika berbelanja ikan, biasanya menjelang tutup toko di sore hari, harga akan sedikit miring. Ada beberapa yang benar miring, tetapi tidak sedikit juga yang seolah miring. Ingat, penjual tidak ada yang mau rugi. Â
Observasi harga toko sekitar
Seperti diulas di atas, dalam deretan toko ikan, ada beberapa toko yang menjual ikan jenis sama dengan harga berbeda. Nah, di sini, kerajinan wanita untuk bertanya harga patut diteladani.
Berilah waktu berjalan antartoko di sekitar dan bersikaplah pura-pura tidak tahu harga. Bertanyalah seolah-olah ingin membeli, dibungkus dengan sedikit basa-basi juga tak apa. Catatan di sini, berbelanja memang harus disengajakan dan direncanakan. Tidak tiba-tiba dan terburu-buru.
Beli alat pendukung di luar kompleks alat utama
Tips ini sebetulnya opsional. Tercipta dari hasil pembicaraan dengan salah satu penjual ikan langganan. Dia bilang bahwa lebih baik aku membeli akuarium (alat pendukung untuk memelihara ikan) di luar deretan toko ikan tersebut. Memang, di situ, ada toko pendukung juga, seperti toko akuarium, makanan ikan, tanaman air, dan sebagainya.
Dia bisa mendapatkan harga lebih murah (130.000 rupiah di luar) dibanding harga di toko dekatnya (300.000 rupiah), untuk akuarium dengan ukuran sama. Mendengar ceritanya, aku terperanjat.
Tawarlah harga
Yang terakhir, biasakanlah menawar. Tawarlah harga yang dibuka penjual dengan referensi harga, baik online maupun sekitar. Kalau aku, biasanya kutawar dengan harga tiga perempatnya. Pasar itu tempat bertemunya harga penjual dan pembeli, jadi kita juga berhak menawar sesuka kita.