Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membiasakan Makan Sehat, Mengapa Tidak?

24 September 2020   09:41 Diperbarui: 24 September 2020   09:50 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Makan Sehat, Sumber: lifestyle.kompas.com

Pernahkan Anda mendengar stigma bahwa lelaki malas untuk makan sehat?

Berdasarkan sumber, dari hasil penelitian Universitas Negeri Kent, Amerika Serikat, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa lelaki lebih malas makan buah dan sayuran daripada wanita.

"Hasil studi menunjukkan bahwa pria tidak memiliki kepercayaan sebesar wanita terhadap sayur dan buah demi kesehatannya. Pria pun juga merasa tak bisa selalu mengonsumsi sayuran, terutama jika sedang di tempat kerja atau saat menonton TV,” kata John A Updegraff, profesor psikologi sosial dan kesehatan dari Universitas Negeri Kent.

Bila menilik dalam negeri, melihat data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2013, 93,5 persen penduduk Indonesia di atas 10 tahun mengonsumsi sayur dan buah di bawah anjuran. Konsumsi sayur masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu 33,5 gram per orang per hari (dengan konsumsi buah hanya 57,1 gram per orang per hari). 

Apakah Anda salah satunya?

Tolok ukur makan sehat

Tentunya kita masih ingat Empat Sehat Lima Sempurna, bukan? Kampanye yang dilakukan pemerintah sejak tahun 1955 ini bertujuan agar masyarakat memahami pola makan yang benar. Terdiri dari empat sumber nutrisi penting, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu bila mampu.

Dikatakan bila mampu, karena menyesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Untuk memenuhi ketersediaan makanan bernutrisi lengkap, diakui membutuhkan dana yang minimal tidak sedikit.

Sebagai orang yang tinggal di ibukota, menilik beragam makanan siap saji beserta harganya bila dibeli, memenuhi makanan berstandar benar dan sehat itu tak ada yang murah. 

Kendati membeli bahan dan memasak sendiri, tetap saja tidak murah. Sekali makan di warteg dengan nasi, ikan, dan sayur beserta minum minimal 15.000 harus keluar. Ini belum ditambah buah dan susu ya. Entah kalau di tempat Anda, mungkin bisa lebih mahal atau murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun