Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekilas tentang Jamur Sihir, Sang Pengantar Halusinasi

29 Agustus 2020   17:56 Diperbarui: 29 Agustus 2020   17:56 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamur Sihir, Sumber:https://www.123rf.com/

Tulisan ini sama sekali tidak merekomendasikan Anda mengonsumsinya, tetapi hanya untuk menambah wawasan. Bagi yang sudah tahu, semoga bisa melengkapi. Don't try to eat at home. 

Aku sangat suka jamur. Sebagai pecinta sayur, bahan satu ini kerap menjadi langganan yang jarang absen ada di menu sayurku. Mau disajikan bentuk apapun, entah digoreng, berkuah, atau tumis, semua enak.

Paling dekat dengan kita, ada jamur tiram putih. Gampang ditemui di warung makan terdekat, biasanya berbentuk tumis jamur. Sementara kalau versi kudapan pinggir jalan, disajikan sebagai jamur krispi. Jamur ini potensial dibudidayakan karena merupakan bahan makanan. Permintaan pasti ada. 

Jamur Tiram Putih, Sumber:https://republika.co.id/
Jamur Tiram Putih, Sumber:https://republika.co.id/
Ada lagi jamur kuping merah. Sama dengan jamur tiram putih, jamur ini juga sering menjadi bahan masakan, khususnya yang berkuah dan tumisan. Capcay, sop, sapo tahu, kerap menggunakannya.

Jamur Kuping Merah, Sumber:https://banjarmasin.tribunnews.com/
Jamur Kuping Merah, Sumber:https://banjarmasin.tribunnews.com/
Belum lama ini, kita tahu ada jamur yang naik daun gegara merugikan masyarakat. Pemerintah pun turun tangan. Melalui pernyataan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi, jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan dipastikan sudah tidak ada di pasaran. 

Berdasarkan penelitian, jamur ini tercemar bakteri Listeria monocytogenes melewati ambang batas, yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis. Penyakit berkonsekuensi sakit hingga meninggal dunia ini, utamanya terkena pada golongan rentan, semisal balita, ibu hamil, dan manula. Bahkan, pada tahun 2014 di Amerika Serikat dan 2018 di Afrika Selatan, telah tercatat sebagai kejadian luar biasa.

Jamur Enoki, Sumber:https://food.detik.com/
Jamur Enoki, Sumber:https://food.detik.com/
Jamur sendiri merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil (zat hijau daun) dan hidup berasosiasi dengan organisme lain. Ada yang bersifat mutualisme (saling menguntungkan antar organisme), ada pula sebagai parasit, merugikan.

...

Iseng-iseng berselancar di youtube, kutemukan satu jenis jamur yang juga merugikan seperti enoki tadi. Bernama latin psilocybe cubensis, jamur ini lebih dikenal dengan jamur tahi sapi. Magic mushroom kalau versi Inggrisnya, di-Indonesia-kan jamur sihir.

Mengapa jorok sekali namanya? Iya, karena tumbuhnya di atas kotoran hewan, contohnya tahi sapi. Wueeekkk... Bagi para pembaca yang berprofesi sebagai peternak sapi, pasti mudah menemukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun