A Â Â :Â Malam bro, aku dengar kamu nerbitin buku puisi ya? Selamat ya, turut senang. Btw, memang suka sastra dari dulu ya? Sejak kapan bro?
AR Â : Malam bang, thank you ya buat apresiasinya. Kalau sastra, saya sudah suka sedari kecil bang. Sejak SD sering buat puisi, lomba baca puisi, dan baca buku-buku sastra. Sebenarnya semua tertarik, puisi, cerpen, novel, dan sekarang lagi nulis semuanya. Cuman, yang lebih dulu selesai yang paling mudah, puisi. Mudah di sini dalam artian mudah ditulis dan dibaca yak, hehe...
A Â Â :Â Wah, berarti bukunya masih ada kelanjutannya nih, cerpen dan novel menunggu untuk terbit, hehe.... Btw, itu memang direncanakan sendiri, puisi yang diciptakan hendak dibukukan, atau ada dorongan dari orang lain?
AR Â : Dari diri sendiri, bang. Tentunya dengan dukungan teman-teman pembaca. Saya sering menulis beberapa sajak, monolog, dan tulisan lainnya dengan permainan diksi yang kiranya relate dengan suasana hati orang-orang.
A Â Â : Iya memang, kalau tulisan lekat dengan perasaan, lebih mengena. Gimana ceritanya sampai jadi buku puisinya?
AR Â : Awalnya dari sharing di Komunitas Sastra tentang bagaimana menulis buku dan lain sebagainya. Sampai di situ, ada teman-teman yang memberikan saran dan masukan untuk menerbitkan buku.
A   : Dukungan teman sekitar memang besar ya berarti. Secara garis besar isinya tentang apakah? Pengalaman pribadi atau…
AR Â : Garis besar buku saya sebenarnya bisa dilihat melalui trailernya di instagram saya. Buku ini berisi puisi, puisi mini, dan monolog. Sesuai judulnya, buku ini merupakan penjelasan dari tiap-tiap kata hati yang mungkin susah untuk dijelaskan oleh orang. Saya berharap buku ini dapat menjadi teman pembaca dalam setiap senyum-senyum dan pilu-pilu sendirian.
A Â Â Â : Wiiihh, mantaaaaapp... Bagi teman-teman yang tertarik di dunia puisi, bolehlah sedikit dikasih tipsnya agar mahir menulis puisi hingga bisa dibukukan bahkan.
AR Â : Saya percaya, setiap orang memiliki kemampuan menulis. Lalu, kemampuan ini sering kali tecermin dari apa-apa yang sering dia baca. Maka mulailah keinginan menulis dengan membaca. Setelah membaca, kita akan menemukan style tulisan yang kiranya membuat nyaman. Ketika sudah di titik itu, mulailah menulis. Kita akan mendapatkan bahagia.