Tulisan ini merupakan sebuah bentuk perenungan akan kehidupan penulis yang telah dilalui sampai sejauh ini. Ditulis pada tengah malam menjelang pergantian hari menuju Sabtu, 11 Juli 2020, di antara keheningan dan kedinginan malam.
Sekali lagi, tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung siapa-siapa, tetapi hanya menggambarkan kondisi penulis saja. Kalau ada pembaca yang bernasib sama, toss dulu, mari kita ubah kebiasaan kita ini, hehe.
...
Seperti kita tahu, sekarang ini adalah zaman digital, semuanya menggunakan aplikasi. Serba-serbi kehidupan manusia ditopang paling besar oleh dukungan teknologi informasi. Kita tidak bisa mengelakkannya.
Mulai dari bertransaksi keuangan, berbelanja kebutuhan, berkomunikasi dengan keluarga, meeting perkantoran, dan lainnya, semua mengandalkan gadget, atau ketika dibahasakan Indonesia dikenal dengan nama gawai. Mau tidak mau, memang gawai sudah seperti suami atau istri sendiri.
Kepraktisan demi kepraktisan ditawarkan oleh si gawai tersebut. Di dunia maya, semua lengkap tersedia. Segala informasi, berita, dan hiburan gampang untuk diakses. Hanya bermodalkan baterai, charger, listrik, kuota internet, dan klik, semua aktivitas sepertinya beres seketika. Â
Namun di perenungan malam ini, penulis menyadari ada dua ketidakberesan dalam keberesan tersebut. Apa itu?Â
...
Sebuah sisi buruk dari kepraktisan adalah kemalasan. Di saat malam ini, ketika kedua tangan penulis turunkan dari dada sedikit ke bawah, sudah mulai terasa ada gumpalan lemak yang mengumpul di sisi depan, kanan, dan kiri perut. Waow, ternyata sudah cocok penulis bergelar dengan sebutan gemuk. Iya, sepertinya berat badan naik nih.Â
Bagaimana tidak mau berlemak itu perut? Kerjanya hanya mantengin hape, nonton tv, melototin laptop, mungkin hampir seharian, tanpa menggerakkan badan yang berarti. Tidak ada kalori yang terbakar, malah kalori yang masuk semakin berlebih karena kebiasaan menyemil yang semakin tidak terkendali.Â
Sungguh, sebuah pola hidup yang tidak sehat. Di sisi lain, memang penulis akui, adalah asyik berselancar di dunia maya sembari mengemil. Surga dunia yang wajib kita nikmati, hehe.Â