Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keranjingan di Dunia Maya, Kesakitan di Dunia Nyata

11 Juli 2020   07:42 Diperbarui: 11 Juli 2020   07:34 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berselancar di Dunia Maya, Sumber:https://goubat.com/ 

Tulisan ini merupakan sebuah bentuk perenungan akan kehidupan penulis yang telah dilalui sampai sejauh ini. Ditulis pada tengah malam menjelang pergantian hari menuju Sabtu, 11 Juli 2020, di antara keheningan dan kedinginan malam.

Sekali lagi, tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung siapa-siapa, tetapi hanya menggambarkan kondisi penulis saja. Kalau ada pembaca yang bernasib sama, toss dulu, mari kita ubah kebiasaan kita ini, hehe.

...

Seperti kita tahu, sekarang ini adalah zaman digital, semuanya menggunakan aplikasi. Serba-serbi kehidupan manusia ditopang paling besar oleh dukungan teknologi informasi. Kita tidak bisa mengelakkannya.

Mulai dari bertransaksi keuangan, berbelanja kebutuhan, berkomunikasi dengan keluarga, meeting perkantoran, dan lainnya, semua mengandalkan gadget, atau ketika dibahasakan Indonesia dikenal dengan nama gawai. Mau tidak mau, memang gawai sudah seperti suami atau istri sendiri.

Kepraktisan demi kepraktisan ditawarkan oleh si gawai tersebut. Di dunia maya, semua lengkap tersedia. Segala informasi, berita, dan hiburan gampang untuk diakses. Hanya bermodalkan baterai, charger, listrik, kuota internet, dan klik, semua aktivitas sepertinya beres seketika.  

Namun di perenungan malam ini, penulis menyadari ada dua ketidakberesan dalam keberesan tersebut. Apa itu? 

...

Sebuah sisi buruk dari kepraktisan adalah kemalasan. Di saat malam ini, ketika kedua tangan penulis turunkan dari dada sedikit ke bawah, sudah mulai terasa ada gumpalan lemak yang mengumpul di sisi depan, kanan, dan kiri perut. Waow, ternyata sudah cocok penulis bergelar dengan sebutan gemuk. Iya, sepertinya berat badan naik nih. 

Bagaimana tidak mau berlemak itu perut? Kerjanya hanya mantengin hape, nonton tv, melototin laptop, mungkin hampir seharian, tanpa menggerakkan badan yang berarti. Tidak ada kalori yang terbakar, malah kalori yang masuk semakin berlebih karena kebiasaan menyemil yang semakin tidak terkendali. 

Sungguh, sebuah pola hidup yang tidak sehat. Di sisi lain, memang penulis akui, adalah asyik berselancar di dunia maya sembari mengemil. Surga dunia yang wajib kita nikmati, hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun