Kemampuan beradaptasi dengan keadaan adalah salah satu keunggulan manusia. Dalam situasi yang ekstrim manusia masih tetap hidup. Di gurun yang panas, di kutub yang dingin bahkan di ruang angkasa.
Salah satu yang menjadi perangkatnya adalah kemampuan untuk "tidak peduli". Artinya manusia bisa memilih fokus pada penderitaannya atau pada pembelajarannya. Di sini konsep "Living Harmony with Something/ Someone" menjadi penting untuk survive. He he he
Pelan tapi pasti, dampak proses seleksi alam dipengaruhi oleh personal skill ini. Bagi yang merasa perlu mempelajarinya, info-info penting misalnya tentang Covid19 ini tentu sangat diperlukan.
Bisa mulai dari apakah kelak benar-benar Covid19 itu akan musnah, mengingat virus flu biasa saja sampai kini masih tetap ada!? Jadi selagi virus itu masih belum ada vaksinnya maka tanpa Lockdown atau PSBB sekalipun harus ada upaya pencegahannya di tingkat individu (personal hygiene). Di sinilah mungkin Covid19 akan merubah banyak perilaku manusia.
Apa yang kemudian dikampanyekan selama ini tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) akan bertemu dengan evidencenya. Yang membuktikan bahwa itu benar. Oleh karenanya perlu disiapkan bukan hanya Pembatasan Sosial tapi Perilaku Sehat Berskala Besar (PSBB).
Udah waktunya instansi-instansi preventif kesehatan seperti Kementeria Kesehatan mengkaji, merumuskan dan mengemas pesan-pesan untuk menyiapkan masyarakat agar bisa "Living Harmony with Covid19".
#LivingHarmonyWithJokowi