Mohon tunggu...
Honing Alvianto Bana
Honing Alvianto Bana Mohon Tunggu... Petani - Hidup adalah kesunyian masing-masing

Seperti banyak laki-laki yang kau temui di persimpangan jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Berita Kematian

12 Oktober 2020   12:39 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:43 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I. TKI 

Empat tahun lalu, diiringi doa dan harap. Ia berangkat ke Malaysia. Hari ini, ia telah kembali. Di ujung pintu bandara, ia disambut orang-orang tersayang. Jasnya hitam. Wajahnya pucat. Tubuhnya kaku. Ia tertidur pulas bagai patung.

II. Mimpi

Siang tadi, kau bahagia tanpa sebab. Tertawa tanpa henti.

Malam ini, seseorang datang menyapamu lewat mimpi. Kau lihat wajahnya; murung. Kau seperti mengenalnya.

Pagi hari, kau terbangun, mengais  mimpi yang samar-samar. HP berdering. Ayah menelpon dari kampung. Semalam, adikmu mati kecelakaan. Kepalanya pecah dilindas tronton.

III. Anak yang tak kunjung pulang

Sejak pagi tadi, perempuan itu sangat bahagia.  Hari ini, anak laki-lakinya akan pulang. Tapi hingga tengah malam, anaknya tak kunjung tiba. Ia mulai terkantuk-kantuk dan bosan.

Mendadak seseorang mengetok pintu. Ia tergeragap dan bangkit. Tapi ia tak mendapati anaknya, kecuali berita duka; Anak laki-laki yang paling ia cintai, yang hari ini akan pulang ke rumah, sedang tertidur pulas di kamar mayat.

IV. Anjing mengaung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun