Mohon tunggu...
Honing Alvianto Bana
Honing Alvianto Bana Mohon Tunggu... Petani - Hidup adalah kesunyian masing-masing

Seperti banyak laki-laki yang kau temui di persimpangan jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantra dari Puncak Mutis

27 Juni 2019   01:36 Diperbarui: 27 Juni 2019   06:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Credit:  Esti Renatalia Tanaem

Aku menyembah kepada semua diatas tanahku,

Kepada uis neno, kepada uis pah, dan kepada leluhurku.

Aku meminta izin kepada semua usif-usif diatas tanahku,

Maka izinkanlah aku sedikit mengungkapkan perasaanku untukmu, manisku:

Aku adalah kesadaran-kesadaran tak bersilsilah, yang melayang diatas rahim-rahim tempat kau berteduh.

Aku adalah kahyalan-khayalan penunggang kuda sepi, yang melilhami penenun-penenun dari hatimu yang sunyi.

Akulah yang pertama membalut tubuh mungilmu, dengan selimut-selimut lusuh tak tersentuh makna.

Akulah pelangi yang terbit dari matamu, setelah tetesan-tetesan embun membasahi pipimu yang jingga.

Aku adalah kabut-kabut kapas yang memelukmu dengan mesra, disaat musim-musim terlampau berat bagimu.

Aku adalah mantra dibibir-bibir pasar, tempat perempuan-perempuan berambut jagung menaruh harap.

Akulah  yang meredam sedihmu, saat menatap mayat-mayat kaku dibandara hatimu.

Akulah yang berbisik mesra ditelingamu, perihal busung lapar akan selalu mesra dengan kerusakan hutan-hutanmu.

Aku adalah mata semesta yang masih terjaga, sejak dermaga diujung selatan mulai mengintai tulang-tulangmu.

Aku adalah hening di pundak-pundak mutis, yang meski sehelai daun jatuh pun tak bisa mengusik keheninganku.

Aku adalah sesuatu, manisku.

Yang hanya bisa kau kenali dari tempat paling bersejarah dihatimu.

Iya, karna hanya disitu semua tentangku tertulis dengan jujur.

Timor, Juni 2019

Honing Alvianto Bana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun