Mohon tunggu...
Bunda Azka
Bunda Azka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Traveling For Lyfe

Hidup bukan selalu tentang seberapa uang dan kekayaan yang kita miliki, melainkan seberapa besar kita memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Review dan Testimoni, Ternyata Ini Cara Menggemukan Si Kecil dengan Mudah dan Murah

2 Maret 2021   15:04 Diperbarui: 3 Maret 2021   14:24 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seoarang wanita karir dan ibu dari 1 orang anak, tentunya saya harus pintar dalam membagi waktu saya. Mempunyai seorang anak tentunya menjadi hal yang sangat membahagiakan sekaligus menjadi tantangan yang baru bagi saya. Saya yang sebelumnya tidak terlalu paham mengenai parenting atau perawatan anak membuat saya banyak belajar hal baru dan selalu browsing bahkan masuk ke grup-grup perawatan anak di facebook. Menjadi wanita karir sekaligus seorang ibu menjadi tantangan yang cukup berat terutama ketika anak saya masih berumur dibawah 2 tahun, sangat membutuhkan perhatian lebih dari orang tua.

Setelah melahirkan ternyata ASI saya sedikit bahkan tidak keluar, disitu saya bingung dan stress, suami saya pun tidak begitu memahami tentang hal-hal tersebut. Di situ saya mengalami stress dan depresi berat bahkan sempat baby blues. Sampai pada akhirnya orang tua saya menyarankan untuk mencari donor ASI, dan ternyata mencari donor ASI tidak semudah yang saya bayangkan. 

Saya dan suami sibuk mencari ASI di berbagai platform baik itu lewat media social atau ke tetangga-tetangga, ternyata mencari donor ASI tidak semudah yang di bayangkan kita harus mencatat keluarga/anak-anak dari ibu yang kita minta donor ASI nya karena dalam agama saya terdapat istilah saudara sepersusuan yang tidak boleh/haram hukumnya jika menikah terlebih saya dan suami mempunyai tuntutan pekerjaan yang sulit untuk di tinggalkan

Pada akhirnya selama 6 bulan pertama yang katanya masa dimana anak wajib mendapatkan ASI eksklusif, saya gagal memenuhi kebutuhan tersebut. Kecewa pasti tapi mau bagaimana lagi? Akhirnya anak saya tumbuh kurang optimal, berat badan anak saya waktu itu hanya 4-5 kg, tentunya itu tidak normal untuk usia anak 6 bulan. Disitu saya mencoba berbagai macam cara untuk menambah berat badan anak saya, salah satunya adalah dengan memberikan MPASI. Sampai anak saya berumur 1 tahun saya tetap memberikan ASI hasil dari pendonor dan rutin memberikan MPASI, pada waktu itu berat badan anak saya hanya sekitar 7 kg masih belum memenuhi standar berat badan ideal anak di umur 1 tahun yaitu 7,7 -- 12 kg.

Setelah anak saya berumur 1 tahun lebih, saya mendapatkan promosi jabatan, sehingga saya menjadi semakin sibuk dan sulit membagi waktu untuk merawat anak, jadi semakin sulit mencari donor ASI bahkan perawatan anak hampir 100% saya serahkan ke asisten rumah tangga saya. Saya pun mencoba tetap untuk mencari berbagai alternatif untuk menambah berat badan anak saya yang terhitung masih di bawah normal. 

Akhirnya setelah mencari info sana sini dan konsultasi ke dokter saya mencoba untuk memberikan susu formula untuk anak saya, banyak pro kontra yang saya alami tetapi karena keadaan saya yang tidak bisa mengeluarkan ASI, karena semakin sulit untuk mencari donor ASI akhirnya saya dan suami memutuskan untuk memberikan susu formula.

Saya sempat kesulitan dalam memilih susu formula, saat itu saya hanya tahu susu formula sapi yang saya lihat di tv, ada berbagai macam pilihan merk waktu itu, dengan berbagai macam kelebihan yang di tawarkan. Akhirnya saya pun membeli salah satu produk susu formula dengan harga sekitar 500 rb dengan isi bersih 240 gr. 

Ketika saya sudah mencoba memberikan anak saya susu sapi selama 1 bulan berat badan anak saya naik sekitar 0,5 kg, sehingga berat badan anak saya menjadi sekitar 7,5 kg tidak terlalu signifikan memang peningkatannya. Pada awalnya pun anak seperti tidak terlalu suka dengan susu sapi agak rewel ketika akan meminum susu formulanya. Setelah itu saya mencoba untuk tanya -- tanya ke grup di facebook, dan ada yang menyarankan menggunakan susu kambing etawa, katanya khasiatnya lebih baik daripada susu sapi.

Karena saya orangnya tidak mudah percaya, kemudian saya mencoba untuk mencari - cari dulu informasi di internet mengenai susu kambing etawa. Beberapa artikel dan kutipan dokter memang menyebutkan kalau beberapa kandungan nutrisi di susu kambing lebih baik daripada susu sapi. Akhirnya saya mencoba untuk mencari susu kambing etawa lewat facebook dan ketika itu saya melihat produk susu kambing etawaku platinum, ketika saya lihat fanspagenya sudah banyak yang mengikuti dan testimoninya pun sudah banyak. 

Akhirnya saya coba chat adimnya lewat messenger, adminnya baik sekali dan fastrespon, saya tanya berbagai macam hal mengenai khasiat dan keamanan di konsumsi oleh anak kecil karena saya masih sedikit ragu kerna belum pernah sama sekali mengkonsumsi susu kambing. Kemudian saya diberikan link alamat website dan membuka website tersebut, isi websitenya sangat lengkap menjelaskan berbagai macam khasiat dan kandungan yang ada di susu kambing etawa. Sudah banyak testimoninya dan aman untuk anak kecil diatas 1 tahun, sehingga membuat saya percaya dan tertarik untuk membelinya.

Setelah anak saya menggunakan susu kambing etawaku platinum selama 1 bulan ternyata anak saya berat badannya naik 2 kg, sehingga berat badannya menjadi 9,5 kg. Waw hasilnya hampir 4 kali lipat dari susu formula biasa, saya sangat senang waktu melihat berat badan anak saya naik cukup drastis. Saya mencoba untuk rutin memberikan susu kambing etawa untuk anak saya selama 3 bulan dan hasilnya sangat memuaskan berat badan anak saya naik menjadi 13 kg !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun