Adakah waktu yang lebih indah?
dari sepi dan sebuah sore
di mana catatan sejarahku lahir begitu saja
Menyekat ruang di rongga dada, sesak
membuka realita hidup
yang lama tenggelam
Jelaga jingga berotasi menjadi terang candra
sang pengembara mencari makna lewat dwinetra
lalu bisu membelah telapak yang terlewatkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!