Mohon tunggu...
Nur Cholish Majid
Nur Cholish Majid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berkelana sambil belajar

Seorang Musafir Kelana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mercusuar di Belantara Kalimantan

16 November 2014   04:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dua dekade terakhir ini industri properti di Tanah Air mengalami perkembangan yang pesat. Terlebih lagi dengan fakta stabilnya perekenomian nasional dan bertambahnya jumlah orang kaya serta kelas menengah Indonesia. Belum lagi adanya ekspektasi terhadap harga properti yang terus akan meningkat sehingga menjadi investasi yang menguntungkan untuk masa depan.

Sejumlah besar proyek properti memang masih berpusat di Pulau Jawa. Tapi pengembang besar dan berpengalaman seperti Sinar Mas Land sudah berani menggarap proyek potensial lain di luar Pulau Jawa. Salah satu kota yang menjadi sasaran adalah Kota Balikpapan. Kota yang menjadi pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur ini memang merupakan salah satu kota dengan perkembangan terpesat di wilayah timur Indonesia. Terkhusus di pulau Kalimantan pun Kota Balikpapan merupakan kota paling maju dengan jumlah orang yang kaya dan kelas menengah yang cukup banyak.

Peluang inilah yang ditangkap oleh pengembang properti terkemuka seperti Sinar Mas Land untuk semakin menegaskan eksistensinya di Kota Minyak, Balikpapan. Setelah sukses dengan proyek perumahan Balikpapan Baru dan Balikpapan Permai, pada awal tahun 2014 perusahaan properti yang berkantor pusat di Singapura ini meluncurkan proyek baru bernama Grand City Balikpapan.

Proyek hunian yang dibangun di atas lahan 220 ha dengan tipe cluster arsitektur modern ini, mengusung masterplan 6 unsur sebagai sebuah kota modern yaitu, tinggal, bekerja, belajar, rekreasi, olahraga dan gaya hidup. Sehingga selain sebagai sebuah hunian, kompleks ini juga menawarkan konsep kota wisata yang bisa dinikmati langsung oleh para penghuninya. Dengan dikelilingi taman-taman hijau serta dilengkapi sebuah danau buatan seluas 5,3 ha menjadikan area hunian ini begitu hijau dan asri sesuai dengan konsep yang telah lama diusung oleh pengembangnya yaitu green building.

Tentunya hunian yang tahap pertamanya sudah dilaunching sejak Maret 2014 ini akan memberikan kenyamanan dan beragaman pengalaman menyenangkan bagi para penghuninya. Inilah mungkin inovasi dan nilai tambah dari beragam proyek yang sudah dikembangkan oleh Sinar Mas Land dibandingan dengan pengembang lainnya. Seperti Grand City Balikpapan yang sudah memasuki pengembangan tahap kedua ini, sebuah hunian yang tidak hanya sekedar menjadi tempat berteduh dari hujan dan bernaung dari panas bagi para penghuninya.

Dengan konsep Green Building dan Kota Wisata, dengan lingkungannya yang asri dan ramah maka secara tak langsung akan mempengaruhi lifestyle para penghuninya. Seperti membangun sebuah peradaban modern melalui sebuah wadahnya terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan pribadi para penghuninya. Di mana kita sama-sama mengetahui bahwa hutan Kalimantan mengalami penggundulan yang sangat hebat. Sedangkan hutan yang tersisapun sekarang berada dalam kondisi yang kritis.

Adalah sangat urgent untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mencintai dan menjaga lingkungan terutama hutan. Tapi adalah hal yang tak bisa kita tampik adalah perkembangan peradaban manusia membutuhkan space yang cukup untuk berkreasi dan berinovasi yang tak jarang membuat konflik dengan alam. Sehingga sebuah perpaduan konsep modern dan alami sangat diperlukan untuk menjaga kesimbangan antara peradaban dan alam. Oleh karenanya hunian yang mengajarkan untuk beradab dengan alam merupakan inovasi yang sangat spesial dan semoga mercusuar dari belantara Kalimantan ini bisa membuka kesadaran kita untuk menjaga alam dan lingkungan, terutama hutan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun