Mohon tunggu...
Hoja Nasarudin
Hoja Nasarudin Mohon Tunggu... -

Urip kuwi mung mampir ngombe, ora bakal urip selawase ( Hidup itu Cuma ibarat mampir minum , ga bakal hidup selamanya )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hikmah dari Sebuah Kekalahan

18 Desember 2016   09:04 Diperbarui: 18 Desember 2016   10:10 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Coba tebak siapa yang berbahagia dengan kekalahan Timnas Indonesia di piala AFF, yup, tak lain dan tak bukan, dia adalah Wak Oding. Begitu peluit panjang dibunyikan, banyak penduduk desa yang tertunduk sedih, namun tak berapa lama, teriakan Wak Oding menggema, sambil berteriak "Hore... hore..... saya menang".

Teriakan itu mengundang wajah wajah sedih menjadi kesal, dipandangnya Wak Oding, hampir semua yang ada di sekitar Wak Odingpun memandang kesal Wak Oding, namun Pak Kades tetap menyalami Wak Oding, "Pak Oding Menang, saya kalah, lain kali kita nonton bareng lagi ya Pak Oding," ucap Pak Kades, Untuk menceriakan suasana yang murung, Pak Kades meminta diputarkan lagu dangdut, agar warga desa kembali bergembira.

"Warga desa yang saya cintai, benar kita kalah dalam pertandingan bola yang baru saja kita tonton, namun kekalahan kita bukan akhir dari semua, ini awal kita menata kembali desa ini, mari semangat yang kita punya untuk menang, kita fokuskan kepada pembangunan desa kita, mari bangun desa agar menjadi desa yang mandiri dan makmur fisik maupun mental, malam ini kita lanjutkan kegembiraan dengan joget bersama, setuju!!!"  Ajak Pak Kades 

Bersama lagu dangdut yang diputar, warga kembali bahagia berjoget dan bergembira, ini pesta warga, maka bergembiralah.

Wak Oding diam-diam pergi meninggalkan pesta warga, ada rasa yang mengganggu pikirannya, wajah wajah warga yang kesal memandang dia itu mengganggu pikirannya.

Di gardu ronda, Wak Oding mampir, karena disana ada Hoja dan Jaka yang sedang asik ngopi dan main catur.

"Hoja, taukah kamu, sesungguhnya aku sedih?" Tanya Wak Oding.

"Sedih apa Wak Oding, bukankan Thailand menang, mestinya kan Wak Oding bergembira, kok malah sedih?" tanya Jaka menyela.

"Ah Jaka, aku tetap warga negara Indonesia tulen, lahir, tumbuh besar juga di Indonesia, mungkin kuburku juga di sini, itu yang membuat aku sedih," ucap Wak Oding.

"Kalahnya Indonesia juga aku rasakan," lanjut Wak Oding sambil menghela nafas.

"Lha Wak Oding teriak gembira tadi waktu peluit panjang dibunyikan'" tanya Jaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun