Mohon tunggu...
Hoey Beng
Hoey Beng Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kiat Menghadapi Inflasi ala Penjual Cakwe Medan

8 September 2022   15:09 Diperbarui: 9 September 2022   18:15 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cakwe. (Foto: Patricia Dulasi / shutterstock via kompas.com)

Waktu yang ideal menggoreng sekitar empat menit. Aleng harus pandai melihat kondisi. Dalam kondisi sepi api gas bisa dimatikan sementara agar menghemat pemakaian.

Prinsip 80-20

Aleng sebenarnya telah menerapkan prinsip 80-20 juga dikenal sebagai prinsip Pareto. Prinsip ini mengatakan 80% dari hasil yang diperoleh berasal dari 20% sebab yang dilakukan. 

Aleng fokus pada beberapa orang pelanggan utama (20%) yang menghasilkan 80% dari total penjualannya. Mereka adalah penjual bubur dan restoran. Mereka membeli dalam jumlah yang banyak dan rutin setiap hari.

Sementara kebanyakan pembeli lainnya adalah konsumen rumah tangga yang membeli dalam jumlah kecil dan tidak rutin.

Aleng buka lapak lebih awal untuk menyediakan kebutuhan mereka. Alex memilih mempertahankan ukuran cakwe daripada membuat lebih kecil atau memakai bahan baku yang lebih murah. 

Ramah terhadap pelanggan

Aleng dan istri selalu melayani pelanggan dengan ramah. Bahkan saking akrabnya saya pernah diajak Aleng sarapan pagi bersama ketika sedang tidak ramai pembeli.

Banyak Berderma

Aleng dan istrinya selalu menyisihkan penghasilannya untuk berderma. Membantu fakir miskin yang membutuhkan. Mereka yakin hal ini yang membuat usaha mereka semakin lancar. Selalu ada rejeki setiap harinya.

Aleng sudah menerapkan kiat ini secara konsisten sejak pandemi Covid 19 dan dapat bertahan sampai sekarang. Sesungguhnya Aleng dan pelaku usaha kecil lainnya merupakan pejuang yang tangguh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun