Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dihubungi Teman Lama yang Mendadak Muncul, Haruskah Kita Curiga?

26 Oktober 2020   13:19 Diperbarui: 26 Oktober 2020   13:30 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda suatu waktu dihubungi teman lama yang sudah tidak pernah terdengar lagi kabarnya, yang bahkan mungkin Anda juga sudah lupa pernah memiliki teman yang menghubungi tersebut? Pasti sebagian besar kita pernah mengalami kejadian itu. Kehadiran media sosial memberi ruang bagi kita untuk menyambung silaturahmi dengan teman lama yang sudah puluhan tahun tidak bertemu. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua pertemuan dengan teman lama menjadi hal yang menyenangkan. Jujur saja, pasti Anda pernah mengalami kejadian yang mungkin malah menjadikan Anda enggan untuk melanjutkan silaturahmi dengan teman lama.

Sebenarnya hal tersebut manusiawi, karena memang ada beberapa hal yang kerap dilakukan oleh teman lama yang mendadak muncul dan menghubungi kita yang membuat kita menjadi tidak nyaman, dan tidak bisa dipungkiri akhirnya membentuk stigma yang kurang baik. Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga cerita banyak teman, apa saja sih yang kerap membuat kita menjadi curiga ketika dihubungi teman lama yang mendadak muncul?

Pertama, teman lama kita pegiat MLM (multi level marketing) atau agen asuransi. Tanpa bermaksud mengecilkan para pegiat MLM dan para agen asuransi, seringkali inilah yang menjadi alasan kita tiba-tiba dihubungi kembali oleh teman lama. Kegigihan mereka mampu menyambung kembali tali silaturahmi yang terputus bertahun-tahun.  Tapi bukan berarti para pegiat MLM dan agen asuransi ini tidak tulus dalam menyambung silaturahmi. Tidak bisa dipungkiri memang kebanyakan ketika kita menolak untuk bergabung, yang sering terjadi seketika itu juga mereka berhenti menghubungi kita karena menganggap kita tidak bisa masuk ke dalam target mereka.

Kedua, teman lama ingin meminjam uang. Hal manusiawi yang sering dilakukan ketika seseorang dalam kondisi kepepet secara finansial akan menghubungi siapapun yang menurutnya akan dapat membantu keluar dari masalah finansialnya, termasuk salah satunya adalah menguhubungi kembali teman lama. Teman lama kita mungkin menganggap kita berkecukupan melihat dari postingan di media sosial, hingga akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menghubungi kita untuk meminjam uang.

Ketiga, teman lama ingin mengajak kita hijrah. Konteks hijrah disini bukan dalam hal agama semata, tapi juga hijrah dalam gaya hidup misalnya mengajak untuk rutin berolahraga sementara kita masih belum berminat dengan olahraga.

Keempat, teman lama ingin menawarkan dagangannya. Lama tidak bertemu teman lama, tentunya kita tidak mengetahui persis apa pekerjaan teman lama kita. Tidak jarang mereka beralih profesi dari pekerja kantoran menjadi wirausaha. Sehingga mereka mengoptimalkan koneksi dengan teman-temannya untuk melancarkan usaha mereka.

Lantas, apakah salah apabila ada teman lama kita yang melakukan hal-hal tersebut di atas? Tentu saja tidak. Karena apa yang dilakukan merupakan hal yang manusiawi dan lumrah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Tidak perlu kita merasa terganggu  hingga menutup akses komunikasi. Lantas, apa yang bisa kita lakukan ketika dihubungi teman lama yang mendadak muncul dan melakukan hal-hal yang disebutkan di atas?

Pertama, tetaplah berkomunikasi dengan baik. Jika kita ingin menolak tawaran atau permintaan yang diajukan, sampaikanlah dengan bahasa yang baik. Tempatkan diri kita di posisi mereka. Dengan begitu kita mampu untuk berempati. Jangan pernah melakukan penolakan secara kasar, karena bagaimanapun kita pernah mengalami masa runtang-runtung bersama teman kita di masa lalu.

Kedua, belilah dagangan teman kita. Belilah apa yang mereka jual, selama masih sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Jika tidak sanggup membeli, bantulah untuk menyebarluaskan dagangannya.

Ketiga, tawarkan bantuan walaupun mungkin hanya sekedar basa-basi. Misalnya ketika kita ditawari oleh teman yang agen asuransi dan kita tidak tertarik, kita bisa menawarkan bantuan untuk menginformasikan paket asuransi yang dijual kepada keluarga atau rekan kerja atau teman kita yang lain.

Keempat, tetap jalin silaturahmi. Kehidupan manusia ibarat roda yang berputar, adakalanya diatas tapi pasti kita juga mengalami saat-saat dibawah. Oleh karenanya, jangan pernah memutus silaturahmi dengan teman kita, karena saat kita dalam kesulitan dan memerlukan bantuan seorang teman, kita tidak pernah tahu teman mana yang akan datang memberikan bantuan.

Jadi, jangan lagi merasa curiga ketika teman lama Anda mendadak muncul dan menghubungi Anda.

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun