Saya pun memeluknya sembari berucap, "Ayah juga sayang..." Adegan kecil ini adalah gambaran bahwa dia telah paham dalam mengekspresikan perasaan sayang pada kontek yang semestinya. Dan saya sangat bersyukur atas hal ini.
Tindakan Positif
Sebagai manusia, perasaan kita begitu sensitif ketika disentuh oleh tindakan berbalut nilai kasih sayang. Karena kasih sayang adalah kebutuhan yang sejatinya sudah kita terima dan begitu lekat dengan kehidupan kita, bahkan sejak dalam kandungan. Sehingga setelah kita ada di dunia ini, adakah hal yang lebih penting  dari nilai kasih sayang yang perlu untuk kita miliki sedari dini?
Oleh karenanya, sebagai orangtua wajib bagi kita mengenalkan nilai tentang kasih sayang kepada anak kita sebelum hal lainnya. Karena ini akan menjadi dasar pendidikan moral yang nantinya akan menjadi modal berharga bagi anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Nilai kasih-sayang yang ada pada diri seorang anak akan membuatnya bertindak secara positif, berperangai lembut, pada tataran lebih tinggi dia mampu memahami perasaan orang lain. Atau lebih sering kita dengar dengan istilah 'empati'.
Sejalan dengan ajaran agama yang saya anut, mengasah rasa untuk berkasih sayang terhadap sesama ini adalah suatu kemestian, karena sikap ini bagian dari keimanan. Rasa kasih sayang itu yang akan mendorong kita pada sikap empati yang sebagaimana mestinya, tatkala berlanjut pada tataran perbuatan.
Serasi dengan ajaran Islam pula, bahwa kesalehan hati harus berlanjut pada kesalehan amal. Meskipun dalam kontek pendidikan anak, tentu kita tidak perlu berbicara sejauh ini. Namun, penting bagi kita para orangtua untuk menimbulkan sisi empati anak terkait kebutuhan orang lain.
Psikiatri ternama di Amerika, Dr. Bruce D. Perry mengatakan, "Empati adalah anugerah paling bermutu bagi ras manusia. Kita tidak akan bisa bertahan hidup tanpa menciptakan hubungan dan kelompok yang dapat berfungsi bersamaan." Nilai kasih sayang dalam diri setiap orang adalah dasar dari seluruh tindakan itu.
***
Menjaga dan menumbuhkan rasa kasih sayang pada anak kita sejatinya adalah upaya nyata untuk terus menghadirkan satu-dua generasi yang sanggup membuka hati, ketika ada banyak hal di sekitar kita yang membutuhkan kepedulian.
Asa sederhananya, tentu kita tidak berharap anak-anak kita tumbuh sebagai generasi yang tak mengenal empati kepada sesamanya. Seperti tindakan menutup jendela rumah ketika ada temannya dari seberang pagar diam-diam mencuri lihat layar televisinya. Jangan sampai!