Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kesalahan Berpikir Masyarakat Indonesia: Peradaban Eropa Lebih Unggul!

18 September 2021   19:55 Diperbarui: 18 September 2021   19:59 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada satu postingan di twitter yang cukup ramai hari ini, yaitu tentang postingan yang mengandaikan "Ken Arok punya kesempatan kuliah di Cambridge University". 

Banyak respon yang datang dari warga twitter, bahkan rata-rata mengatakan bahwa peradaban kita (jaman kerajaan) ilmu pengetahuannya kalah saing dengan peradaban eropa saat itu.

Twitter/snogthenbite
Twitter/snogthenbite

Sedih memang ketika membaca komentar netter yang membandingkan dan meremehkan leluhur kita, kenapa? Karena mereka belum tau fakta (baca: perkembangan ilmu pengetahuan) yang terjadi pada masa itu. Terlebih, sepengamatan Saya, mereka yang meremehkan usianya terbilang muda (mungkin generasi milenial).

For your information, Candi Borobudur dibangun menggunakan teknik etnomatematika, salah satu ilmu matematika tingkat tinggi. Fakta lain berkata bahwa banyak ilmuwan dari negara lain (khususnya Eropa) yang kagum sekaligus heran sehingga membuat mereka bertanya, "Bagaimana orang-orang jaman Syailendra membangun Candi Borobudur?". 

Berbagai penelitian untuk mengungkap teknik dan metode yang digunakan dalam pembangunan pun, banyak dilakukan hingga ketemulah kesimpulan bahwa pembangunan candi itu menggunakan ilmu matematika tingkat tinggi.

Candi Borobudur/Etnomatematika/slidehare
Candi Borobudur/Etnomatematika/slidehare

Fakta seputar pembangunan Candi Borobudur di atas sudah menunjukan bahwa peradaban kita tidak kalah hebat dengan peradaban di Eropa, maka dari itu, seharusnya kita tidak meremehkan leluhur kita yang dianggap sebagai orang kuno. Toh, pada kenyataannya banyak sekali ilmu pengetahuan yang melanjutkan ilmu pada zaman dulu.

Fakta lain yaitu soal dunia paralel yang beberapa waktu yang lalu banyak diperdebatkan oleh ilmuwan di Eropa, mereka mempelajari kembali teori-teori yang pernah dikaji oleh Stephen Hawking dan Albert Einstein seputar parallel universe (beritanya bisa kalian baca di sini).

Pada kenyataannya, leluhur kita di tanah Jawa sudah mempelajari dan mempraktekkan ilmu itu bahkan memerlukan ilmu tingkat tinggi untuk mengalami "pindah dimensi". Ilmu tentang dunia paralel di tanah Jawa disebut dengan "Ngrogo Sukmo", atau dalam istilah modern saat ini disebut dengan "Out of Body Experience". Kebetulan Saya pernah membuat artikel tentang ilmu ini, bisa dibaca melalui link di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun