Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Abuse of Power" dalam Dunia Kerja

7 September 2021   18:03 Diperbarui: 10 September 2021   11:15 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teamwork melawan senioritas | Foto oleh Fox dari Pexels

"Apakah senior yang tua itu pernah menyuruh?", Pernah, bahkan lumayan sering. Tetapi Saya tidak pernah mempermasalahkannya, karena beliau menyuruh Saya untuk membuat kopi dan itupun untuk dinikmati bersama. 

Selain itu, suruhan dari beliau juga seringnya dengan urusan pekerjaan, sehingga Saya dengan suka rela melakukannya.

"Kenapa beda sikap dengan senior (karyawan kontrak)?" 

Jelas beda, senior (karyawan kontrak) tidak bisa menolong Saya jika terjadi perselisihan dengan atasan, sedangkan senior (karyawan tetap) selalu membantu Saya ketika sedang ada perselisihan dengan atasan. 

Itulah mengapa Saya melakukan dualitas dalam menyikapi dua senior yang berbeda. 

Selain itu, kita harus pintar mencari peluang, dan mendekati senior yang lebih tua tentunya memberikan Saya lebih banyak keuntungan. Terutama jika terjadi crash sesama tenaga kerja.

Mudah Bergaul

Trik berikutnya yaitu kita harus menjadi orang yang tidak anti sosial, karena jika kita sering menyindiri, tentu kesan "orang aneh" akan ditujukan kepada kita. Bergaul dengan sesama tenaga kerja sangat perlu, kalian tidak perlu banyak basa-basi hanya untuk membuka topik obrolan. 

Kalian cukup bergabung dengan sesama rekan kerja yang sedang berkumpul, diam mendengarkan ketika mereka sedang ngobrol, sudah lebih dari cukup. Atau, kita bisa sedikit pencitraan dengan ikut tertawa ketika ada rekan yang sedang melawak.

Ketika kita sudah dikenal oleh sesama rekan kerja, kita pasti akan dilibatkan oleh mereka dalam urusan lain. Misalnya, bermain futsal sehabis pulang kerja menjadi salah satu rutinitas para pekerja, tidak ada salahnya kita ikut bermain. Atau, jika kita tidak bisa bermain futsal, kita cukup menonton saja.

Kita harus pandai-pandai dalam menjalin relasi antar rekan kerja, karena percaya atau tidak, kita tetap membutuhkan rekan kerja ketika sedang terjadi konflik atau masalah. Kita juga bisa melakukan liburan bersama rekan kerja, dan tentunya hal itu sangatlah menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun