Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Tips Menjadi "Pria" dengan Fesyen Kasual

27 November 2020   17:41 Diperbarui: 27 November 2020   17:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Hara Nirankara

Berbicara masalah fesyen, tiap orang mempunyai seleranya masing-masing. Casual, swag, vintage, artsy, preppy, bohemian, adalah beberapa contoh jenis fesyen yang diminati oleh tiap personal, tak memandang kapan waktunya dan batas usia.

Saya sendiri menyukai jenis casual, karena Saya sering memadukan model pakaian yang Saya kenakan. Selain simpel, fesyen casual juga mempunyai daya tarik tersendiri oleh beberapa orang, terutama dengan mereka yang tidak mengenal apa itu fesyen.

Hal itu Saya buktikan, Saya iseng memakai pakaian casual ketika sedang menjaga outlet kuliner milik kakak Saya. Beberapa orang yang biasa melihat Saya di sana, terkejut ketika menggunakan model casual. Karena biasanya, Saya hanya memakai kaos dan celana pendek.

Salah satu tukang ojek yang Saya kenal berkata, "Wuih, gayanya (model pakaian) kota sekali." Lalu Saya menjawab, "Model casual bukan hanya milik orang kota."

Yang perlu digaris-bawahi adalah, orang "kota" yang dimaksud merupakan yang tinggal atau merantau di kota besar. Sedangkan domisili Saya, Pekalongan, tren fesyennya masih agak tertinggal.

Nah, bicara masalah tren pakaian bekas, sebenarnya Saya tidak pernah membeli pakaian bekas. Namun, Saya sering memanfaatkan pakaian "bekas" atau pakaian lama Saya untuk Saya kenakan kembali. Saya adalah tipe orang yang berpikiran, "Selama pakaian itu masih nyaman untuk dikenakan (tidak peduli kondisi pakaiannya), maka Saya masih tetap menggunakan pakaian itu." At least, Saya menambahi dengan menggunakan jaket atau kemeja lengan panjang.

Pada foto yang Saya jadikan cover untuk artikel ini, adalah salah satu contoh fesyen Saya.

Kemeja slim fit lengan panjang merk Stanley Adams, adalah kemeja bekas milik teman Saya di Bogor. Kemeja itu tergelantung berminggu-minggu di kamar, dan ketika Saya bertanya siapa pemilik kemeja itu, tidak ada yang tahu milik siapa. Alhasil, ketika Saya pulang ke Pekalongan, Saya meminta izin untuk membawa kemeja itu.

Kaos putih yang Saya kenakan, adalah kaos yang Saya beli sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. Sedangkan celana bahan hitam, adalah celana yang Saya beli sekitar 3 tahun yang lalu. Pakaian tadi Saya kenakan, Saya adukan hingga menjadi model casual. Ditambah jam tangan merk Belushi hasil barter, tas selempang merk Green Light yang juga hasil barter, jadilah fesyen casual kesukaan Saya. Hasilnya? Silahkan lihat sendiri, hehe.

Sedari dulu, Saya memang suka memadukan pakaian yang Saya kenakan (dalam catatan ketika akan bepergian). Arah fesyen Saya memang sedari dulu sudah casual, karena terasa simpel dan fleksibel.

Nah, bagi kalian yang sedang bingung untuk memilih fesyen, kalian bisa mencoba casual sebagai opsi lain. Kalian bisa memadukan pakaian seperti yang Saya, atau boleh menyimak dulu tips yang akan Saya bagikan di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun