Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Kesalahan Berpikir Kelas Pejabat di Indonesia

11 November 2020   19:21 Diperbarui: 13 November 2020   12:59 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minuman keras. (Foto: KOMPAS IMAGES/Kristianto Purnomo)

Jika ada yang bertanya, "Adakah efek lain jika RUU tentang Pelarangan Minuman Beralkohol disahkan?", jawabannya adalah ada. Saya selalu mengacu pada hukum supply and demand ketika mengurai kasus yang seperti ini.

Ketika minuman beralkohol dilarang, atau setidaknya pajak dari minuman itu dinaikkan, akan menyebabkan peningkatan demand terhadap minuman beralkohol. Katakanlah minuman beralkohol dilarang, maka user minuman beralkohol akan mencari cara lain untuk menyalurkan hasratnya. 

Contoh yang pernah ramai? Rebusan air pembalut wanita. Jika pajak minuman beralkohol dinaikkan, akan menyebabkan kenaikan harga. Bagaimana dengan mereka yang "miskin" tapi sok banyak uang dengan mengkonsumsi minuman beralkohol? Mereka akan mencuri, membegal, utang, atau bahkan menjual barang yang ada di rumahnya demi menuruti hasrat/kebiasaan meminum minuman beralkohol.

Sebuah peraturan yang akan dibahas, haruslah disertai dengan kajian ilmiah sehingga objektifitasnya terpenuhi. Maka dengan begitu, aturan itu nantinya akan menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat (sipil maupun produsen). Namun pada kenyataannya, cara berpikir para pejabat di negara ini banyak ngawurnya, sehingga bisa dipastikan akan menimbulkan banyak pro dan kontra.

Coba bayangkan, akan seperti apa nasib negara ini jika banyak pejabatnya yang mempunyai kesalahan berpikir? Tidak kompeten? Tidak ada kapabilitas? Semoga saja Indonesia tidak bubar suatu saat nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun