Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjawab Cibiran Megawati Melalui Investasi

29 Oktober 2020   14:48 Diperbarui: 29 Oktober 2020   15:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kalian yang ingin menabung dalam bentuk e-emas, kalian bisa memulai dengan menginstal aplikasi e-wallet di playstore dan melakukan registrasi untuk menikmati fitur itu. Harga beli e-emas dimulai dari kisaran harga 9.000 rupiah, dan akan mendapatkan e-emas seberat 0.01 gram. 

Jumlah yang sangat kecil bukan? Tapi sisi positifnya adalah, kalian bisa belajar dalam berinvestasi. Dan bagi kalian yang ingin menambah jumlah e-emas sesuai ketersediaan dana, kalian bisa membeli e-emas kelipatan 0.01 gram. Ada beberapa opsi pembelian e-emas, muali dari 0.01 gr, 0.05 gr, 0.5 gr, dan 1 gr, kalian hanya tinggal memilih sesuai dana yang kalian miliki.

Lihat? Kalian sudah bisa mulai berinvestasi dengan modal kurang dari 10.000 rupiah.

Selian e-wallet, banyak juga aplikasi penyedia layanan untuk investasi. Kalian bisa melakukan pembelian SBN, maupun pembelian saham. Jika kalian membeli SBN, artinya kalian sudah membantu negara ini dalam membangun negara. Karena, uang yang diinvestasikan melalui SBN, uangnya akan digunakan oleh pemerintah guna membangun negara. 

SBN atau Surat Berharga Negara adalah produk investasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. pemerintah tetap akan mengembalikan uang investasi yang kalian tanamkan, sehingga kalian tidak perlu khawatir soal jaminan uang kalian.

Dalam SBN, terdapat dua jenis, yaitu konvensional dan syariah. Surat Utang Negara adalah nama dari jenis konvensional. Sedangkan untuk jenis syariah, dinamakan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN). SBN bisa dibagi menjadi dua, yang bisa diperdagangkan kembali dan yang tidak bisa. 

Savings Bond Ritel (SBR) jatuh tempo dalam 2 tahun, tingkat imbal hasilnya bisa berubah tetapi tidak akan lebih rendah dari penawaran awal. SBR juga mempunyai fitur early redemption, yang artinya bisa dicairkan lebih awal dari tanggal jatuh tempo. 

SBR berasal dari SUN konvensional+tidak bisa diperdagangkan kembali. Sedangkan SUN konvensioanl+bisa diperdagangkan kembali disebut ORI (Obligasi Negara Ritel). Jatuh tempo ORI dalam 3 tahun dengan tingkat imbal hasil tetap dari penawaran awal, namun bisa diperdagangkan kembali ke orang lain di pasar sekunder.

SBSN syariah+tidak bisa diperdagangkan kembali disebut dengan ST atau Sukuk Tabungan. Sedangkan SBSN syariah+bisa diperdagangkan kembali disebut dengan SR atau Sukuk Ritel. ST dan SR mempunyai penjelasan yang sama dengan SBR dan ORI.

Lalu, berapa sih dana yang harus dikeluarkan untuk membeli SBN? Nominalnya bervariatif, tetapi yang paling umum yaitu dengan nominal minimal pembelian sebesar 1 juta rupiah. Namun, jika kalian tidak tertarik dengan SBN, kalian mempunyai alternatif lain dengan membeli Reksa Dana. 

Dalam produk ini, sebelum membeli saham ada baiknya kalian memperhatikan portofolio diri kalian. Apakah risiko rendah, risiko menengah, atau risiko tinggi. tiap portofolio pasti mempengaruhi bunga yang akan kalian terima nantinya. Harga beli dalam setiap risiko bervariatif, umumnya minimal pembelian sebesar 100 ribu rupiah. Namun, terkadang ada juga yang mematok nominal minimal pembelian sebesar 10 ribu rupiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun