Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalaman "Out of Body Experience", Kenikmatan Surga yang Sesungguhnya

23 Oktober 2020   02:12 Diperbarui: 25 Oktober 2020   17:43 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visualisasi ketika sedang kolaps/dokpri

Saat itu, ketika Saya sedang dilanda tekanan batin, Saya bilang ke Anderson bahwa Saya ingin menenangkan diri Saya dengan melakukan out of body experience. 

Namun tiba-tiba Ia melarang, karena menurutnya, hal itu sangat bahaya jika dilakukan. Orang yang sudah nyaman keluar dari tubunya, akan selamanya tersesat dalam dimensi lain. 

Dia pun akhirnya bercerita, jika dirinya pernah mengalami OBE. Penyebab Ia mengalami OBE adalah, saat itu dia terkena tipu dalam urusan bisnis. Kalau tidak salah nominalnya sekitar 300 juta rupiah. 

Teman Saya itu stress, hampir gila karena ditipu dengan nominal yang besar. Saking stressnya, Ia memutuskan untuk tidur, ternyata Ia tertidur dan tidak bangun selama tiga hari. Ia bercerita tentang sensasi ketika sedang OBE, katanya Ia seperti tanpa beban, terbang melayang bebas ke sana dan ke mari dalam dimensi lain tanpa seorang pun di sekitarnya.

Ketika Anderson menasehati Saya untuk tidak melakukan OBE, Saya hanya bisa berkata "tenang, selama OBE masih dalam kehendak Saya sendiri, durasinya tidak akan lama kok". Saya tidak ingat pasti, kapan pertama kali Saya mengalami OBE. 

Tapi tunggu sebentar, biarkan Saya menerka kapan kiranya. Mungkin ketika kelas 3 SMP, ketika Saya mendapatkan perundungan, dan diancam akan dipukuli oleh anak-anak dari kelas lain pada esok harinya. Selama di sekolah, Saya kepikiran. Bahkan ketika pulang ke rumah pun, masih tetap kepikiran. 

Saya yang stress karena ketakutan lalu memutuskan untuk tidur sepulang sekolah, kalau tidak salah ingat, pukul 2 siang Saya mulai tidur. Namun Saya tidur bagai orang pingsan, atau bahkan seperti orang mati. 

Saya terbangun esok paginya sekitar pukul 5, dan meminta ijin kepada Ibu Saya untuk tidak masuk sekolah dengan alasan demam. Mungkin saja itu pertama kali Saya mengalami OBE. Karena seingat Saya, hal yang paling membuat Saya takut saat itu adalah, ketika Saya diancam akan digebukin anak-anak dari kelas lain.

Awalnya Saya tidak tahu bahwa peristiwa itu merupakan OBE. Saya baru menyadarinya ketika Saya sedang curhat kepada teman terbaik Saya yang lain, yaitu Herdy. Saat itu Saya dengan polos berkata, bahwa Saya sedang suka sekali mendengarkan musik aliran Dark Song, dan berkhayal menjadi seorang elf. 

Memang benar, kejadiannya di tahun 2020 ini. Ketika Saya sedang mengalami tekanan mental yang super rumit, Saya selalu mendengarkan musik Dark Song lewat earphone dengan volume maksimal. 

Lalu Saya merubah diri menjadi seorang elf, menari-nari bebas di angkasa tanpa ada satupun manusia yang terlihat. Sensasi yang Saya rasakan begitu sempurna, terbebas dari segala beban, menari sepuasnya di atas angin, merenggangkan kedua tangan, mengayunkannya ke segala arah. Namun sayangnya, peristiwa OBE itu tidak pernah berlangsung lama. Hanya sekitar 10 hingga 15 menit, tapi pernah sekali selama 30 menit OBE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun