Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mewaspadai Intervensi China

18 Oktober 2019   09:42 Diperbarui: 18 Oktober 2019   10:12 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image via Law-Justice

Pertemuan itu membahas mengenai kerja sama maritim, terutama dalam masalah kedualatan laut dan pangan. Tentunya salah satu isu yang diangkat dalam pertemuan itu ialah isu OBOR. Tapi, tahukah kalian bahwa OBOR dapat mengancam kedaualatan dan stabilitas negara lain? 

Zorawar D Singh dalam tulisannya mengatakan bahwa meskipun OBOR ditulis sebagai  inisiatif ekonomi tetapi memiliki implikasi yang lebih dalam, khususnya keamanan. 

Sejauh mana aktivitas ekonomi Tiongkok yang meningkat di sepanjang jalur laut ini akan diterjemahkan ke dalam aktivitas militer dan dalam bentuk peningkatan kehadiran militer, terutama dalam hal instalasi permanen dan basis dukungan belum diketahui pasti. 

Jika kalian penasaran, silahkan cari berita mengenai pangkalan militer milik Tiongkok di sepanjang jalur sutra. Nanti kalian akan paham sendiri kenapa Tiongkok rela membuat mega proyek dengan estimasi biaya lebih dari 1 triliun US$.

Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan pelaksanaan OBOR. Presiden Jokowi juga telah menekankan pengembangan sektor maritim sebagai sarana untuk meningkatkan konektivitas di dalam negeri dan dengan dunia. 

Oleh sebab itulah, MP3EI juga digunakan dalam upaya pengembangan kegiatan maritim. Sedangkan keuntungan Indonesia ialah pengembangan industri dan investasi asing maupun pengembangan infrastruktur. 

Tapi benarkan itu merupakan keuntungan bagi Indonesia? jangan salah, keuntungan itu bisa membuat Indonesia kolaps. Akan saya bahas pada sesi akhir dari esai ini.

Laman BBC Indonesia pernah memuat headline "ikut jalur sutra modern China, keinginan Indonesia belum jelas." Fitch, selaku lembaga pemeringkat ekonomi, memperkirakan China akan menggelontorkan sekitar Rp 12.000 triliun dalam beragam proyek infrastruktur di sepanjang jalur sutra, termasuk Indonesia. 

Menurut Tirta, negosiasi teramat krusial lantaran China pasti menginginkan keuntungan besar dalam konteks bisnis maupun politik. China punya kekuatan ekonomi, militer, geopolitk. Indonesia mungkin mendapatkan sesuatu, tetapi tidak dengan harga murah, pasti China meminta trade-off. 

Tahukah kalian, trade-off apakah yang diinginkan oleh China dan membuat beberapa negara bankprut seketika karena utang luar negeri? Tentunya China meminta jaminan perusahaan milik negara. Biar saya paparkan tentang betapa bahayanya OBOR seperti yang sudah saya singgung di atas.

Laman Tirto.id memuat tentang langkah Malaysia dan Pakistan yang menyatakan akan menimbang ulang kesepakatan mereka dengan China terkait Inisiatif Satu Sabuk dan Satu Jalan atau OBOR. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun