Mohon tunggu...
HIMA SPI UINSA
HIMA SPI UINSA Mohon Tunggu... Sejarawan - Sejarah Peradaban Islam

SALAM JAS MERAH!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dies Natalis Prodi Sejarah Peradaban Islam ke-49

30 November 2024   16:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   22:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dies natalis prodi SPI ke-49 merupakan serangkaian acara yang dilaksanakan sejak Mei 2024. Dies natalis ini diawali dengan kegiatan seminar nasional, Masabaqah Tarikh Islam (MTI), dan diakhiri dengan gebyar. Seminar nasional dilaksanakan pada 16 Mei 2024, Masabaqah Tarikh Islam 2024 dilaksanakan pada 11 Agustus 2024 dan gebyar sebagai puncak dari dies natalis ini dilaksanakan bersamaan dengan Historical Expedition di Yogyakarta pada 28 Oktober 2024. 

Seminar nasional tahun ini dilaksanakan di auditorium lt. 9 SAINTEK dengan tema: "Hilang atau Diwariskan: Transformasi Warisan Budaya Majapahit dalam Era Islam Nusantara". Acara ini dihadiri oleh mahasiswa SPI, mahasiswa dari beragam prodi, serta mahasiswa dari universitas lain. Terdapat tiga narasumber yang membawakan materi dengan sangat apik, yakni Bapak Devan Firmansyah, S.Pd., Bapak Ismail Ludfi, M.A., dan Bapak Dr. Muhammad Khodafi, M.Si. Pemateri pertama memberi penyampaian mengenai budaya dan kekuasaan pasca Majapahit yang masih tersisa dan dilakansakan hingga saat ini, salah satu contohnya adalah Upacara Saddra merupakan upacara religi yang menjadi tradisi nyadran. Pemateri kedua menyampaikan bukti konkret mengenai sejarah Majapahit seperti Tipologi Kaligrafi Jawa Kuno Daerah Penanggungan (Abad ke-10-15). Pemateri pertama yang sekaligus menjadi penutup dalam seminar ini menyampaikan struktur budaya dalam era kerajaan Islam atau transmisi udaya Jawa di era akhir Majapahit serta struktur budaya Majapahit dalam masyarakat Islam.

Masabaqah Tarikh Islam merupakan kejuaraan tingkat nasional yang menguji pengetahuan, kreativitas serta pemahaman peserta terhadap sejarah peradaban Islam ditujukan untuk jenjang SMA/MA sederajat dengan tiga babak, yakni babak penyisihan dengan soal pilihan ganda, semifinal dengan soal esai, dan final yang merupakan cerdas cermat. Acara ini dilaksanakan di Auditorium UINSA Kampus 1 dan gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakawah. Pembukaan disampaikan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UINSA yakni Prof. Dr. H. Achmad Zaini, MA. Juri dalam kejuaraan ini adalah Ulum Fasih, S.Hum., M.A. dan Mochammad Nginwanun Likulil Mahamid, M. Hum.

dok.pribadi
dok.pribadi

Puncak dari dies natalis SPI ke-49 ini diadakan di kota Yogyakarta bebarengan dengan meriahnya rangkaian acara dari Historical Expedition, diisi dengan pembukaan dan sambutan dari "Dr.H.Muhammad Khodafi,Sos, M.Si"selaku Wakil Dekan III Fakulktas Adab dan Humaniora, pembacaan Al-Qur'an, istighosah yang dibawakan oleh teman-teman mahasiswa, pemotongan tumpeng diwakili oleh ketua angkatan 21, 22, dan 23, dan kuis dadakan yang diberikan oleh dosen-dosen kepada mahasiswa. Acara dilanjutkan dengan makan bersama oleh seluruh peserta. Acara gebyar kali ini terasa sangat spesial karena dimeriahkan dengan acara Historical Expedition, dimana hampir seluruh mahasiswa SPI yang berjumlah 300 mahasiswa melakukan eksplorasi dan kunjungan ke berbagai tempat bersejarah di Yogyakarta. Rangkaian acara berjalan dengan lancar,mahasiswa dan dosen kembali ke kampus UINSA dengan tanpa halangan dan bahkan meninggalkan kesan dan kenangan yang luar biasa atas acara ini.

dok.pribadi
dok.pribadi

dok.pribadi
dok.pribadi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun