Mohon tunggu...
Miss Nindy
Miss Nindy Mohon Tunggu... -

I Like Coffee! ;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Donny Imam Priambodo Maknai Kemajemukan Indonesia

18 Oktober 2018   15:28 Diperbarui: 18 Oktober 2018   16:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Kemajemukan adalah satu dari sekian banyak ciri yang tersemat pada negara Indonesia. Aneka suku, budaya, dan agama yang terdapat di negeri ini, membuatnya dikenal sebagai negara kaya dalam konteks keberagamannya. Hal ini pulalah yang coba dimaknai kembali oleh Donny Imam Priambodo yang saat ini tengah mencalonkan diri mejadi Caleg DPR RI Dapil Jateng III No Urut 9.

Donny menegaskan bahwa, keberagaman yang terdapat di Negara ini merupakan aset yang harus dijaga. Jangan sampai sumber kekayaan yang telah menjadi khas bangsa kita, disingkirkan oleh masuknya budaya asing. Karena jika tidak, aneka budaya yang terdapat di negeri ini hanya akan tinggal nama.

"Keunikan bangsa ini dari bangsa lainnnya adalah watak, suku dan budayanya yang beragam. Tidak ada Negara di dunia yang sekaya kita dalam konteks suku dan budaya. Tetapi kadang, kita sering abai. Lebih-lebih saat ini gempuran westernisasi yang begitu hebat tengah terjadi di negeri ini. Tentu perlu upaya yang kuat agar kekayaan ini tidak hilang," ucap Donny saat usai mengisi sebuah acara di Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).

Masuknya budaya asing ke negeri ini, katanya, memang tidak selamanya buruk. Banyak yang kita bisa petik darinya. Tetapi, jika dengan ini kebudayaan lokal dilupakan, tentu hal ini adalah masalah.

Sikap yang sering diambil oleh masyarakat, khususnya para pemuda, adalah dengan menelan mentah-mentah apa-apa yang serba 'Barat'. Hilangnya filterisasi atau memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk adalah faktor utama dari maraknya westernisasi berlebihan.

"Kita harus ingat, semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' itu bukan omongan kosong. Tetapi ungkapan yang penuh makna. Kalimat ini muncul untuk merespon seluruh ragamnya budaya kita, dan agar kita bangga akan itu semua. Karena, seluruh kebudayaan merupakan representasi dari bangsa yang besar ini, bangsa Indonesia," jelas Donny.

Dia juga berharap agar masyarakat, terutama pemuda bisa lebih teguh dalam memaknai kebuyaannya masing-masing. Mereka bisa lebih mencintai dan menjaga apa yang menjadi ciri khas dari bangsa mereka sendiri. (MN)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun