Mohon tunggu...
HMDIE FEB UB
HMDIE FEB UB Mohon Tunggu... Lainnya - Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

#SATUJIWAIE #OSIOSIOSI #PROUDTOBEIE #AMERTAASA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengaruh Insentif PPnBM dan PPN Properti terhadap Perekonomian Indonesia

6 April 2021   17:31 Diperbarui: 6 April 2021   17:49 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi berkembang utama dunia yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di Asia keenam setelah Tiongkok, Jepang, India, Rusia dan Korea Selatan. Dan tertuama Perekonomian Indonesia memang juga tergantung kepada konsumsi rumah tangga. 

Walau begitu, pola konsumsi rumah tangga mengalami perubahan sekarang ini, krisis yang terjadi saat ini bisa berlangsung lebih lama dari perkiraan, sebab masyarakat memilih untuk menabung dibandingkan membelanjakan uangnya. Dengan pola ini, maka akan sulit meningkatkan konsumsi yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Padahal, saat ini dua komponen penting untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah konsumsi dan investasi. Belanja yang tertahan ini terutama terlihat dari kelompok masyarakat menengah atas. Meski kelompok tersebut memiliki uang tapi memilih untuk menyimpannya (Chatib Basri, 2020). 

Indikator penahanan ini karena keinginan konsumsi masyarakat dan ada permasalahan income masyarakat yang berkurang untuk kelompok menengah bawah yang berkurang. masyarakat kelas menengah ke atas ini cenderung memilih untuk berdiam diri di rumah ketika kasus COVID-19 meningkat. Dampaknya, aktivitas ekonomi dari golongan ini pun berkurang. 

Begitu pula dalam hal konsumsi masyarakat pada sektor otomotif, pembebasan pajak penjualan barang mewah bagi sebagian kendaraan bermotor roda empat diperkirakan tidak mengerek signifikan konsumsi masyarakat, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, transportasi dan komunikasi menyumbang hanya sekitar 20% terhadap konsumsi rumah tangga, andil ini jauh di bawah belanja makanan dan minuman (di luar restoran) yang sekitar 50% terhadap konsumsi masyarakat---sumber terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, diskon PPnBM akan mendongkrak konsumsi rumah tangga yang tahun lalu terkontraksi 2,63%, kemerosotan pertama kali terjadi setelah krisis moneter 1998.

Dalam pembangunan perekonomian nasional sektor properti memiliki peran penting. Sektor ini sama strategisnya dengan sektor-sektor lain, seperti pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. 

Properti dengan titik berat di bidang pembangunan perumahan dan konstruksi merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan efek berantai (multiplier effect) cukup panjang. Karena itu sektor ini punya dampak besar untuk menarik dan mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya. 

Sektor properti tergolong unik, di satu sisi sangat dipengaruhi situasi makro ekonomi, di sisi lainnya memberi pengaruh positif terhadap sektor riil dan pertumbuhan ekonomi. Jadi, pada situasi tertentu sektor properti bisa menjadi lokomotif dan gerbong perekonomian nasional.

Pemerintah tebar stimulus perpajakan. Setelah hadir dengan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil,  kini pemerintah hadirkan insentif pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah dengan harga jual paling tinggi Rp 5 miliar. 

Kebijakan ini memang mengarah pada peningkatan konsumsi golongan ekonomi menengah atas, yang selama ini punya dana tetapi lebih memilih untuk menunda konsumsi.

Pemerintah resmi memberikan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang  ditanggung oleh pemerintah untuk sektor properti selama 6 bulan dari Maret - Agustus 2021. Tujuannya agar rumah baru yang selama ini tidak laku akibat pandemi kembali laris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun