Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

100 Tahun Terah Soeharto di Indonesia

9 Juni 2021   16:20 Diperbarui: 9 Juni 2021   16:37 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kini masa reformasi telah berjalan 23 tahun. Pergantian presiden berlangsung lima kali, dari Habibi hingga Jokowi.

Namun bangsa Indonesia belum menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang bermoral setelah ditinggal Soekarno sebagai Bapak Proklamator dan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan.

Ketika Soekarno menjadi presiden dengan lantang menyuarakan diri di mata dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdiri diatas kaki sendiri tidak menggantungkan diri kepada negara lain bahkan berani keluar dari anggota PBB demi kehormatan negeri tercinta Indonesia yang tidak mau direndahkan oleh bangsa lain sekalipun baru merdeka.

Demikian juga ketika Soeharto berkuasa Indonesia menjadi negara swasembada pangan dan menjadi macan asia yang disegani dunia.

Dua puluh tahun lebih reformasi terjadi, kalangan politisi dan akademisi sibuk berdiskusi sendiri tanpa bisa memberi solusi.

Bahkan saling caci maki demi mempertahankan ego dan jabatan untuk kepentingan diri dan kelompoknya sendiri. 

Seolah tak mampu memberikan kritikan terhadap kebijakan yang dijalankan pemerintah hanya karena jabatan yang diingini. Lebih lebih politisi dan akademisi yang ada disekeliling rezim saat ini.

Diskriminasi terhadap kalangan yang memberikan kritikan tajam kepada penguasa dengan cepat menjadi terpidana. Sebaliknya yang berada dekat dengan penguasa seakan pemerintah tiada cela.

Selalu saja pemerintah yang sebelumnya menjadi alasan kenapa kondisi ini harus kita hadapi. Apalagi terhadap pemerintah orde baru.

Kalau saja kita berpikir secara jernih tentang pembangunan apakah djjaman Soeharto tidak melakukannya... silahkan kita jawab dengan hati nurani.

Demikian juga dengan korupsi apakah sekarang ini tidak lebih ganas bahkan menggurita sampai ketingkat pemerintahan paling rendah jika dibandingkan dengan orba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun