Mohon tunggu...
Syarbani UNUkase
Syarbani UNUkase Mohon Tunggu... Administrasi - Memajukan Gerak Langkah ke-Umat-an

Universitas NU Kalsel, kampus sedang berkembang di Banjarmasin. Punya 10 Prodi : Farmasi, Sipil, Arsitektur, TI, Planologi, Agribisnis, Akuntansi, Bahasa Inggris, Matematika dan PGSD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda NU Harus Perkuat Karakter

17 Oktober 2019   20:56 Diperbarui: 17 Oktober 2019   21:45 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Hanif Saha Gafur memberikan Orasi Ilmiah di depan Civitas Akademika UNU Kalsel, di Banjarmasin

Perjalanan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), sejak mendapatkan ijin operasional dari Mendikbud Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nuh, DEA, bulan Oktober 2014 lalu, terus berkembang dengan baik.

Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswanya terus meningkat. Menariknya, sedikitnya 5 umat non-muslim telah ikut mendaftar kuliah di UNU Kalsel tersebut. Tak hanya itu, ada pula 3 dosen non muslim yang juga ikut ngajar.

Kamis, 17 Oktober 2019 pagi, bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-5, Universitas NU Kalsel, kembali memperingati hari lahirnya bertempat di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin. Hadir dalam kesempatan itu yang mewakili Gubernur Kalsel, HM Muslim, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, sekaligus memberikan sambutan.

Selain itu turut memberikan sambutan Sekretaris LL DIKTI XI Wilayah Kalimantan, Dr. Muhamad Akbar. Tampak pula terlihat di deretan bangku undangan, yang mewakili Kapolda, Danrem, Walikota Banjarbaru, Kemenag Kalsel, jajaran Syuriah dan Tanfidziah NU, Lembaga-lembaga NU, Banom para dosen, mahasiswa, dan undangan umum lainnya.

Sementara di panggung kehormatan, duduk segenap pimpinan rektorat, dekan-dekan, ketua-ketua program studi, mahasiswa dan seluruh civitas akademika Universitas NU Kalsel turut hadir.

Hadir pula Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Dr Hanif Saha Gafur, yang sekaligus memberikan orasi Ilmiah tentang pendidikan karakter.

Dosen tetap pada Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia (SKSG - UI) ini menegaskan, Keluarga Besar NU hari ini sama seperti publik lainnya, sedang memasuki era distruption. Era ini harus dihadapi dengan sejumlah kompetensi dan ketrampilan lainnya, seperti enterpreneurship.  

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas NU juga harus melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya, konten pendidikan karakter di kalangan keluarga.

Bagi Hanif, konten pendidikan karakter harus memiliki kekuatan dan kemampuan menjadi kekuatan penata interinsik (endogen regulatory forces), berupa jati diri bangsa Indonesia yang bermutu dan unggul. 

Konten pendidikan karakter tak cukup semata mengandalkan kekuatan dan kemampuan eksterinsik (exogen regulatory forces), seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun