Mohon tunggu...
Sahabat Husnil
Sahabat Husnil Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya bernama Husnil Mubarak, berasal dari Kota Parepare, daerah yang sangat kecil namun sering di sebut Tana Uddani (bahasa bugis) yang berarti tanah yang selalu di rindukan. Memang Kota Parepare di apit oleh tiga daerah yakni Pinrang, Sidenreng Rappang dan Barru.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary: Perempuan dan Sunyi

25 Juni 2021   20:53 Diperbarui: 25 Juni 2021   20:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan Sunyi (Foto: Instagram @sahabat_husnil)

Saat berjumpa dengan perempuan yang aku kagumi dan rindukan hingga detik ini telah pamit permisi. Walau ia (perempuan) telah pergi tapi raga ini masih merindukannya (bukan curhat).


Saat ini diriku di selimuti kerinduan di dunia kesunyian.

Semuanya pergi tak ada yang menetap atau menemani melangkah. Wajarlah dia pergi secepat itu karena diriku tak mampu menjaganya dengan sebaik-baiknya dengan karakter yang sangat jauh berbeda dengan (tapi ada sedikit kesamaan).

Namun hanya sedikit kesamaan disitulah aku berpijak dan melanturkan janji akan saling menyempurnakan walau kita hanya manusia biasa berdua. Manusia yang sering khilaf, mencaci dan menertawakan manusia lainnya.

Aku bersyukur telah tertawa, berbagi kisah, melantunkan kasih dan melukisnya di bait puisi. Semuanya masih tersimpan di rak kenangan story hidupku yang berantakan.

Saat ini, kisahku dan kasihnya telah terputus namun saling menyapa tak masih berjalan lancar.

Semuanya berjalan sesuai waktunya di iringi tangisan hati di kesunyian hati yang merinti kasihnya. Aku bukan lelaki hebat, pejuang dan kesatria yang mampu menolong atau melindungimu di setiap situasi kamu hadapi. Aku hanya lelaki biasa yang normal sejak lahir hingga sekarang.

Kesunyian ini segeralah pergi dan datanglah kamu menuntaskan rindu sembari menatap senja dengan segelas minuman favoritmu dan melanjutkan kisah dan kasih kita berdua yang tertunda.

Semoga waktu yang tepat mempertemukan kita kembali.

Terimakasih kepadamu perempuan

Terimakasih pula kepada Sunyi

(Foto Ilustrasi tulisan ini)

Kisah akhir #titikmaret

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun