Mohon tunggu...
Money

Bonus Demografi: Pedang Bermata Dua?

13 Desember 2017   00:39 Diperbarui: 13 Desember 2017   18:06 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            

Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas wilayah 9.826.675 km2. Pada tahun 2016 The World Bank mencatat bahwa jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 261.115.456 jiwa sehingga menjadikan Indonesia negara ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mematok interval proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 akan memasuki periode di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) atau disebut dengan Bonus Demografi. Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2010-2035 yang diterbitkan oleh Bappenas, persentase jumlah penduduk usia produktif tahun 2010-2030 terus meningkat, hingga kembali turun di tahun 2035.

Bonus Demografi dikatakan periode keemasan, mengapa demikian? Pada periode ini, tingginya angka penduduk usia produktif jika dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, maka akan memberikan keuntungan besar bagi negara terutama di sektor perekonomian. Ada tiga provinsi yang telah mengalami bonus demografi sejak tahun 1990an yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bappenas memroyeksikan proporsi penduduk usia produktif di tahun 2025 dan 2030 ada beberapa provinsi lainnya yang mencapai 70% seperti Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, Banten, Bali, Kalimantan Tengah, dan Papua. Ini berarti angka beban tanggungan dapat ditekan apabila kesempatan ini dimanfaatkan dengan maksimal. Secara keseluruhan diperkirakan 100 orang produktif menanggung 44 orang non produktif.

Bapak Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa bonus demografi itu ibarat pedang bermata dua, artinya dapat memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mempersiapkan kedatangan bonus demografi agar peluang ini dapat termanfaatkan sebaik mungkin. Ada beberapa hal yang dapat dipersiapkan agar memaksimalkan bonus demografi, yaitu :

  • Kualitas Pendidikan

Semakin bagus kualitas pendidikan di Indonesia berarti akan melahirkan banyak tenaga kerja yang berkualitas sehingga mampu bersaing di dunia internasional.

  • Jumlah Lapangan Pekerjaan

Jika akan memasuki periode di mana penduduk usia produktif jumlahnya lebih besar, tentu dibutuhkan ketersediaan jumlah lapangan kerja yang besar juga agar dapat menampung jumlah tersebut. Tersedianya lapangan pekerjaan tidak hanya dari pemerintah, tetapi penduduk itu sendiri dapat membuka usaha sehingga menambah luas lapangan pekerjaan.

  • Meningkatkan penguasaan dalam bidang teknologi

Teknologi akan terus berkembang dan maju sehingga masyarakat Indonesia membutuhkan pemantapan dan penguasaan di bidang tersebut.

  • Kesehatan

Kualitas kesehatan yang baik selain dapat menjaga jumlah penduduk usia produktif, juga berpengaruh untuk menjaga kondisi jasmani dan rohani masyarakat agar produktivitasnya tetap berjalan dengan maksimal.

Banyaknya jumlah penduduk usia produktif ini memberikan dampak dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan banyaknya jumlah angkatan kerja mengundang banyak investor sehingga lapangan pekerjaan semakin besar. Lalu ini akan mendongkrak pendapatan perkapita Indonesia. Tingkat kemiskinan akan terus berkurang, sehingga dapat menekan tingkat kriminalitas yang ada. Kemudian kualitas kesehatan akan menjadi lebih baik, mengakibatkan angka harapan hidup meningkat, begitu juga dengan tingkat fertilitas dapat ditingkatkan, dan mortalitas dapat ditekan. Hal-hal tersebut yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Jika semua tidak dipersiapkan dengan baik tentu ada dampaknya bagi Indonesia, seperti tingkat kemiskinan akan meningkat dengan pesat yang disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang kurang atau tenaga kerja yang kualitasnya masih rendah sehingga masyarakat banyak yang menjadi pengangguran. Hal ini mengakibatkan tenaga kerja tersebut menjadi tidak produktif sehingga angka beban tanggungan menjadi tinggi. Kemudian jika berhasil memanfaatkan bonus demografi, beberapa tahun yang akan datang jumlah penduduk usia non produktif 65 tahun keatas akan meningkat dengan pesat. Ini merupakan bumerang dari dampak positif bonus demografi.

Agar pedang bermata dua ini tidak menjadi bencana bagi Indonesia, kesinergisan antara faktor-faktor di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta tatanan pemerintah yang baik yang menunjang dalam upaya meningkatkan nilai jual dan daya saing masyarakat merupakan kunci dalam upaya pemanfaatan bonus demografi yang sudah dimiliki Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun