Mohon tunggu...
HIZKIA RABU KULA
HIZKIA RABU KULA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agent Of Change

Pemulung Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ritual Adat Agama Marapu Wula Paddu (Bulan Pemali) Orang Lamboya

6 Desember 2019   03:21 Diperbarui: 6 Desember 2019   16:23 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar topeng yang dipertontonkan oleh orang banyak pada saat penyelenggaraan ritual adat di kampung adat Motodawu pada tanggal 26/11/2019 (foto pribadi)

Kompasiana.com//Motodawu, Ritual adat budaya sumba khususnya pada kepercayaan agama marapu di sebuah Kabupaten Sumba Barat Kec. Laboya dan Laboya Barat, bahwa dari sejak sebelum masehi sampai pada saat ini juga penyelenggaraan ritual adat budaya ini tidak pernah pudar.

Menurut kepercayaan agama marapu mengatakan bahwa bulan pemali jatuh pada setiap bulan November dan ketika sesudah memasuki bulan tersebut akan dijadwalkan tanggal penetapan pemali/keramat sesuai hasil rapat musyawarah mufakat dari para rato tersebut. 

Ketika sudah jelas tanggal penetapan pemali maka berbagai macam aktivitas yang berupa pesta, pembangunan rumah dan lain sebagainya akan diberhentikan selama ritual adat berlangsung, jika ada yang melanggar peraturan adat tersebut maka ia akan mengenakan sanksi sesuai aturan adat yang berlaku.

Kegiatan pertontonan topeng
Kegiatan pertontonan topeng

Sementara berjalannya bulan pemali juga disertai dengat terik panasnya mata hari sehingga ada orang tertentu yang memang daya tahan tubuhnya tidak kuat sehingga ia turun kalango (gila sementara) untuk mencegah atau melawan dengan panasnya mata hari. cerita tentang orang gila artinya yang dinamakan orang gila itu adalah orang yang normal. pertanyaannya kenapa dikatakan orang gila? atau apakah mereka akan gila terus?

jawaban dari kedua pertanyaan diatas adalah karena dengan panasnya bulan pemali yang tembus sampai pada sumsum-sumsum tulang maka mereka dengan sendirinya tanpa sadar akan turun ke jalan sambil teriak mencari kawan untuk bersama turun, ketika mereka lihat air baik itu air got, kotoran ternak dll tanpa sadar mereka akan minum dan gosok dimuka, selanjutnya jawaban kedua adalah mereka tidak gila terus, contohnya mereka gilanya mulai pagi yang pastinya mereka akan sadar Kimbali pada sore hari meskipun belum begitu normal 100â„….

Dengan adanya pertontonan topeng dipertandakan bahwa segala rangkaian kegiatan ritual adat agama marapu akan ditutup dengan kegiatan budaya pertontonan topeng dihadapan orang banyak dan selanjutnya pada hari yang sama dilanjutkan dengan kegiatan tinju tradisional secara adat. Setelah seusai berjalannya penutupan bulan adat maka segala rangkaian aktivitas akan normal seperti semula.

Sekian sekilas artikel ini.(HRK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun