Mohon tunggu...
Dilia Hizwa
Dilia Hizwa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Supernova

4 September 2017   05:25 Diperbarui: 4 September 2017   05:59 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

            Supernova adalah fenomena ledakan sebuah bintang saat masa usianya sudah habis dikarenakan berhentinya fusi nuklir pada inti bintang tersebut. Supernova terjadi saat energi yang dimiliki bintang untuk memproduksi cahaya sudah habis. Tidak semua bintang bisa mengalami supernova, melainkan hanya bintang yang memiliki massa sekitar lima belas kali massa matahari. Bintang yang mengalami supernova akan melepaskan energi yang setara dengan energi yang dilepaskan matahari seumur hidupnya. Oleh karena itu, bintang yang akan mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang hingga luminositas cahayanya mencapai ratusan juta kali cahaya asli bintang tersebut.

            Penyebab umum dari fenomena supernova ini adalah berhentinya fusi nuklir akibat semakin tuanya usia bintang. Fusi nuklir dalam inti sebuah bintang berfungsi untuk menghasilkan energi panas sebagai sumber tekanan yang menahan efek gravitasi pada bagian luar bintang agar tetap pada posisinya. Ketika usia suatu bintang sudah terlampau tua, maka hidrogen pada inti bintang akan habis. Hal ini meyebabkan inti bintang memanas hingga fusi nuklir helium berubah menjadi karbon. Proses ini membuat bintang tidak lagi memiliki massa yang cukup untuk melanjutkan fusi nuklir. Kemudian bintang akan membengkak karena inti helium di dalamnya terangkat ke permukaan hingga bintang berubah menjadi bola raksasa berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang yang menyusut menyebabkan bintang semakin panas dan padat.

            Saat semua elemen dalam inti bintang telah habis, hanya inti besi yang akan tersisa. Inti nuklir besi tidak memungkinkan bintang melakukan reaksi fusi. Pada tahap ini, bintang memasuki tahap akhir kehancurannya dan panasnya semakin bertambah hingga mencapai seratus miliar derajat Celsius. Bintang pun akan mengalami supernova dan menyemburkan gelombang kejut dahsyat yang mampu memusnahkan medium antar bintang. Ledakan supernova meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s.

            Berdasarkan garis spektrumnya, supernova dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis yang pertama adalah Supernova Tipe IA, dimana tidak adanya garis spektrum hidrogen saat pengamatan. Ledakan ini terjadi pada sistem bintang ganda dimana bintang katai putih mengakresi materi dari bintang pasangannya. Kedua adalah Supernova Tipe IB/C, dimana tidak ditemukan garis spektrum hidrogen maupun helium saat pengamatannya. Ketiga adalah Supernova Tipe II, pada jenis ini ditemukan spektrum hidrogen saat pengamatan. Supernova Tipe II ini terjadi pada bintang massif berukuran 5-10 kali massa matahari. Ledakan bintang tipe ini memungkinkan terbentuknya lubang hitam.

            Supernova jarang terjadi dan diperkirakan hanya terjadi dalam waktu lima puluh tahun sekali di galaksi sebesar Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar dan berat seperti logam. Selain itu, unsur-unsur tertentu yang dilontarkannya juga berpeluang untuk bergabung dan membentuk formasi bintang bahkan planet baru. Hal ini memungkinkan terciptanya kehidupan baru di alam semesta dalam jangka waktu jutaan tahun.

Referensi: 

http://www.infoastronomy.org/2016/04/jenis-jenis-supernova.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Supernova

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun