Dingin menggebuk tubuh
dalam diam segala harapan di sampaikan
gelap tak terelakan, sedikit lagi mentari menghampiri
ada ucapan yang menghantui
embun selalu menghapus jejak semalam
kemarin kita berhadapan, kemudian berangan-angan
dalam subuh kita menitipkan nama
nama dengan segala yang abstrak
pagi segera tiba, masih dengan harapan yang sama dengan nama yang selalu abstrak
subuh selalu menjadi tumpuan, dengan segala semoga yang di harapkan....
Kita; adalah segala kejadian.......
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!